Kendari   (Antara News) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara di bulan Maret 2015 mengalami inflasi 0,57 persen dengan Indeks Harga konsumen (IHK) 114,65.

Kepala BPS Sultra Adi Nugroho di Kendari, Rabu mengatakan, secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 54 kota tercatat mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi tercatat di Kota Manokwari 0,84 persen dan kota Waesampone 0,83 persen. Sementara deflasi terbesar di Kota tanjung Padan 1,97 persen dan kota Gorontalo 1,27 persen dan inflasi terttinggi di Kota Ambon 2,37 persen dan Merauke 1,03 persen.

Menurut Adi, inflasi yang terjadi di Kota kendari disebabkan karena adanya kenaikan indeks disemua kelompok, yaitu kenaikan indeks kelompok kesehatan 1,64 persen, sandang 1,21 persen, transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,97 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah beras, bensin, obat-obatan dengan resep dokter, bahan bakar rumah tangga, lauk pauk, sepeda motor, sewah rumah dan mobil serta sandal.

Sedangkan komoditas yang memberi sumbangan deflasi terbesar adalah, ikan rambe, cakalang, tomat buah, cabai rawat, terong panjang, ekor kuning, bawal serta tomat sayur.

Khusus di pulau sulawsi, dari 11 kota yang mencatat inflasi, tercatat delapan kota megalami inflasi dan tiga kota yang mengaalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone 0,83 persen dengan IHK 116,02 dan inflasi terendah di Kota Bulukumba 0,20 persen dengan IHK 124,49.

Laju inflasi kota Kendari tahun kalender januari-Maret 2014 tercatat -0,76 persen dan laju inflasi year on year Maret 2014 terhadap Maret 2013 tercatat sebesar 5,13 persen.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024