Kendari   (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), telah menerapkan kecamatan ramah anak dengan cara menetapkan lima kecamatan di daerah itu menjadi kecamatan ramah anak.

Penetapan lima kecamatan ramah anak tersebut melalui rapat koordinasi gugus tugas kota layak anak Kendari, yang dipimpin oleh Kepala Bappeda Kendari, Askar, di Kendari, Rabu.

"Penerapan dan penetapan kecamatan ramah anak guna mendukung Kota Kendari menjadi kota layak anak kategori utama," kata Askar.

Ia menyebutkan, lima kecamatan ramah anak tersebut adalah Kecamatan Abeli, Kecamatan Baruga, Kecamatan Kambu, Kecamatan Puuwatu dan Kecamatan Wuawua.

"Penetapan lima kecamatan itu karena sudah aturan bahwa untuk mencapai kota layak anak maka 50 persen kecamatan di kota itu harus masuk kategori kecamatan ramah anak," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, 50 persen dari jumlah kelurahan di kecamatan ramah anak tersebut harus masuk kategori kelurahan ramah anak.

"Kecmatan yang kita tetapkan menjadi kecamatan ramah anak ini akan kita lengkapi dokumennya sesuai syarat yang dibutuhkan untuk dikirim ke pusat sebelum 15 Mei 2015 agar menjadi bahan verifikas di menuju kendari Kota Layak Anak," katanya.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Kendari, Siti Ganef, mengatakan pihaknya sudah melakukan verifikasi dengan 31 indikator, dengan fokus pada pemenuhan hak asasi anak yang harus dipenuhi dalam lingkup kecamatan ramah anak.

"Dan yang namanya hak asasi berarti harus terpenuhi semuanya di kecamatan itu. Kami sangat apresiasi, sudah ada lima yang siap dijadikan sebagai kecamatan ramah anak," katanya.

Untuk menjadi kecamatan ramah anak, katanya, ada beberapa data pendukung dasar yang harus dipenuhi yakni ketersediaan data anak dan pilah berdasarkan jenis kelamin masih lemah, kualitas BKB dan BKR perlu diperbaiki, keterlibatan dunia usaha sudah cukup bagus, data anak-anak yang belum memiliki akte kelahiran, dan lain-lain.

"Kemudian persebaran dan kualitas perpustakaan perlu ditingkatkan. Angka kematian bayi dan gizi buruk sudah turun, belum ada pelarangan atas susu formula dan lain sebagainya," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024