Kendari  (Antara News) - Wakil Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Musadar Mapasomba, Selasa, memimpin inpeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional yang ada di kota itu, untuk melihat langsung kondisi stok pangan atau sembako dan harga di pasaran.

Dalam sidak tersebut, ada dua titik yang menjadi tujuan yakni Pasar Basah Mandonga dan Pasar Panjang Bonggoeya, ikut dalam sidak tersebut Kepala Dinas Pertanian Kendari, Zainal Arifin, Kadis Perindakop dan UMKM Kendari, Syam Alam dan dari pihak Bulog Sultra.

"Tujuan sidak ini untuk melihat langsung komoditas apa yang mengalami fluktuasi harga terkait dampak kenaikan bahan bakar minyak," kata Musadar.

Dari sidak tersebut, kata dia, diketahui bahwa kondisi stok masih aman dan harga belum berpengaruh terhadap kenaikan harga BBM.

"Pedagang mengatakan belum menaikan harga barangnya karena masih stok lama, sehingga kemungkinan akan ada kenaikan jarga pada sejumlah jenis sembako terutama yang sumbernya berasal dari luar Sultra," katanya.

Menurutnya, yang mengalami kenaikan harga dari hasil sidak tersebut adalah barga bawang merah naik sekitar Rp2000 sampai Rp5000 per liter dari harga sebelumnya.

"Sementara untuk harga ikan tidak dipengaruhi dengan naik turunnya BBM, tetapi dipengaruhi cuaca atau musim terang bulan atau gelap," katanya.

Naiknya harga jenis sembako tertentu, kata Musadar, bukan karena dampak kenaikan harga BBM, tetapi karena pasokan yang berkurang atau masih dalam perjalanan dari sumber produksi menuju Kendari.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024