Jayapura   (Antara News) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan, Goliat Tabuni selaku pimpinan kelompok bersenjata pendukung organisasi papua merdeka (OPM) hingga kini belum mau turun gunung untuk bergabung dengan NKRI.

         "Hingga kini Goliat Tabuni belum menyatakan untuk turun dan bergabung dalam bingkai NKRI, seperti yang diungkap di pemberitaan," kata Mayjen Fransen, kepada wartawan di Jayapura, Rabu.

         Ia mengatakan, yang menyatakan diri untuk turun gunung dan bergabung dengan NKRI baru anak buah Goliat Tabuni.

         Pernyataan akan turun gunung dan bergabung dengan NKRI itu diungkapkan sejumlah anak buah Goliat Tabuni, dalam pertemuan yang dihadiri Kasdam Cenderawasih Brigjen TNI Tatang Sulaiman, saat berkunjung ke Tingginambut.

         Saat itu, Kasdam didampingi Asintel Kodam Cenderawasih Kolonel Inf Ginting.

         "Ada kepastian bila 23 orang anak buah Goliat Tabuni hendak turun gunung, selain dari pernyataan masyarakat dan Kepala Distrik Tingginambut, serta Bupati Puncak Jaya," ujarnya.

         Menurut Fransen, kini 23 anak buah Goliat Tabuni itu sudah berada di Tingginambut dan membaur dengan masyarakat di sekitarnya.

         Mereka, kata Pangdam Fransen, meminta bantuan agar dibantu "honai" atau rumah karena mereka tidak memiliki rumah untuk ditempati.

         "Kodam bersama pemerintah daerah akan membantu menyediakan permintaan mereka," kata Fransen.

         Ia pun berharap Goliat Tabuni mau menyusul anak buahnya yang sudah terlebih dahulu menyatakan bergabung dengan NKRI.

         Ketika ditanya kekuatan persenjataan kelompok Goliat Tabuni, Pangdam Fransen menyebut kelompok itu didukung sekitar 40 pucuk senjata api berbagai jenis.

         Goliat Tabuni, merupakan satu dari beberapa tokoh pendukung OPM yang selama ini beroperasi di kawasan pedalaman Papua.

Pewarta : Evarukdijati
Editor :
Copyright © ANTARA 2024