Jayapura (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura berupaya mengoptimalkan beberapa panser peninggalan tentara sekutu yang digunakan berperang saat jaman perang dunia II, di Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Provinsi Papua, untuk kepentingan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jayapura Bernard Fingkreuw, di Jayapura, Selasa, mengatakan, pihaknya mencoba merehabilitasi panser-panser tersebut agar bisa dijadikan objek wisata.
"Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jayapura sedang mengembangkan panser-panser milik tentara sekutu yang bangkainya masih tersisa di Pantai Hamadi," ungkapnya.
Kondisi panser tersebut, kata Fingkreuw, cukup mengkhawatirkan karena selama ini tidak ada dana operasional untuk merawatnya.
"Selama ini memang belum ada biaya perawatan sehingga badan panser yang dipakai saat jaman Perang Dunia kedua sudah keropos," ujarnya.
Dikatakannya, sekitar empat-lima panser yang sedang di rehab lalu dibuatkan landasan dan akan ditempatkan di lokasi yang akan menjadi objek wisata.
"Itu akan jadi satu wisata sejarah dan bisa menarik minat para turis asing, khususnya keluarga dari para pejuang yang ikut bertempur di Papua," ucapnya.
Sebenarnya, tutur Fingkreuw, beberapa tahun yang lalu upaya yang sama sudah pernah dilakukan, hanya saja karena faktor alam membuat pondasi yang dijadikan landasan panser roboh.
"Pekerjaan ini sudah dimulai beberapa tahun lalu, tapi karena pondasi kena abrasi laut maka hancur. Kini pondasinya kembali dibuat dengan memperkuat tanggulnya." tuturnya.
Menurutnya langkah ini merupakan usaha dari Pemkot Jayapura untuk memperbanyak objek wisata, khususnya wisata sejarah yang sejauh ini belum banyak mendapat perhatian.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jayapura Bernard Fingkreuw, di Jayapura, Selasa, mengatakan, pihaknya mencoba merehabilitasi panser-panser tersebut agar bisa dijadikan objek wisata.
"Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jayapura sedang mengembangkan panser-panser milik tentara sekutu yang bangkainya masih tersisa di Pantai Hamadi," ungkapnya.
Kondisi panser tersebut, kata Fingkreuw, cukup mengkhawatirkan karena selama ini tidak ada dana operasional untuk merawatnya.
"Selama ini memang belum ada biaya perawatan sehingga badan panser yang dipakai saat jaman Perang Dunia kedua sudah keropos," ujarnya.
Dikatakannya, sekitar empat-lima panser yang sedang di rehab lalu dibuatkan landasan dan akan ditempatkan di lokasi yang akan menjadi objek wisata.
"Itu akan jadi satu wisata sejarah dan bisa menarik minat para turis asing, khususnya keluarga dari para pejuang yang ikut bertempur di Papua," ucapnya.
Sebenarnya, tutur Fingkreuw, beberapa tahun yang lalu upaya yang sama sudah pernah dilakukan, hanya saja karena faktor alam membuat pondasi yang dijadikan landasan panser roboh.
"Pekerjaan ini sudah dimulai beberapa tahun lalu, tapi karena pondasi kena abrasi laut maka hancur. Kini pondasinya kembali dibuat dengan memperkuat tanggulnya." tuturnya.
Menurutnya langkah ini merupakan usaha dari Pemkot Jayapura untuk memperbanyak objek wisata, khususnya wisata sejarah yang sejauh ini belum banyak mendapat perhatian.