Gorontalo  (Antara News) - Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar seminar tentang fenomena batu akik yang ramai dibicarakan di Indonesia, dengan menghadirkan sejumlah narasumber atau pakar di berbagai disiplin ilmu, Kamis.

         Ketua Jurusan Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Farid Th. Musa, mengatakan, seminar batu akik tidak sekedar dilihat dari fenomena yang menghebohkan warga di Indonesia, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sektor ekonomi demi meningkatkan kesejahteraan warga.

         Farid mengusulkan agar pemerintah segera memfasilitasi pendirian UMKM Batu Akik, agar industri ini lebih tertata dan menjadi salah satu pendapatan daerah.

         Kegiatan itu dibuka Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim serta menghadirkan 7 pembicara, yakni Wakil Wali Kota Gorontalo sekaligus Ketua 'Gemstone' Gorontalo Budi Doku.

         Kemudian pembicara lainnya Supardi Nani (pakar ekonomi), Intan Manyoe (pakar geologi), Joni Apriyanto (pakar sejarah), Thariq Modanggu (pakar sosiologi agama), Aang Panji Permana (peneliti petrologi) dan Abdul Wahab Nasaru (praktisi sekaligus owner Tariq Gemstone).

         Mengambil tema "Batu Akik: Perspektif Sosiologi, Sejarah, Teologi, Sejarah, Ekonomi dan Geologi" ternyata mendapat apresiasi warga karena turut diikuti sekitar seribu peserta yang terdiri dari  pengrajin akik, penambang, penggemar batu akik dan kalangan mahasiswa.

         Viktor Musa, salah satu pengusaha Batu Akik di Gorontalo menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan Jurusan Sosiologi, karena apa yang menjadi fenomena saat ini memerlukan kajian dari berbagai macam sisi agar memiliki manfaat penting.

         "Diharapkan fenomena batu akik ini memiliki keberlangsungan lama dan bernilai tambah bagi industri batu akik di Indonesia," ujarnya.

         Menurutnya fenomena batu akik bisa dijual dengan berbagai motif, serta memiliki keindahan tersendiri jika sudah diolah dengan baik.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024