Kendari (Antara News) - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) selama dua bulan terakhir di tahun 2015 (Januari-Februari) dari tiga sektor pendapatan (pajak daerah, retribusi dan lain-lain PAD) mencapai rata-rata 19 persen atau melampaui target.
"Selama dua bulan terakhir ini PAD Sultra sudah di atas target rata-rata," kata Kadis Pendapatan Sultra, H Irawan Laliasa saat menyampaikan laporan kinerja yang dihadiri Gubernur Sultra, H Nur Alam di Kantor Dinas Pendapatan Sultra, Jumat.
Menurut mantan Karo Umum Setda Provinsi itu, pajak daerah yang ditargetkan sebesar Rp405,603 miliar itu selama dua bulan terakhir telah terealisasi Rp69,352 miliar atau mencapai 17,10 persen.
Sektor pendapatan dari retribusi daerah, dari target Rp18,335 miliar terealisasi sebesar Rp2,818 miliar atau mencapai Rp15,37 persen dan pendapatan lain-lain (khusus Dispenda) belum termasuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) target Rp1,710 miliar terealisasi Rp541,113 juta atau pencapaian 31,64 persen.
"Khusus target PAD di triwulan keempat tahun 2014, juga melampaui target sebesar 17 persen," ujarnya.
Menurut Irawan Laliasa, komitmen Dispenda Sultra dalam meningkatkan penerimaan pajak daerah, retribusi maupun pendapatan lain-lain telah dilakukan langkah-langkah strategis jangka pendek antara lain, koordinasi dengan inspektorat dan BPKAD, bintek para bendahara penerima dan melakukan inventarisasi pemutakhiran data pajak dan retribusi.
"Salah satu potensi yang sangat menonjol terkait pajak tersebut adalah tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar kurang lebih Rp181 miliar lebih," ujarnya.
Gubernur Sultra Nur Alam, dalam keterangan terpisah mengatakan mengapresiasi jajaran Dispenda Sutra yang telah melakukan langka positif dalam penanganan pajak.
Menurut gubernur, jajaran Dispenda Sultra seharusnya harus berbangga khususnya karyawan PNS yang bekerja di instansi ini, sebab memiliki tingkatan pekerjaan yang lebih baik dibanding dengan karyawan PNS lingkup pemprov lainnya.
"Bersyukurlah anda-anda (PNS Dispenda-red) yang ditempatkan disini yang tentunya punya tambahan penghasilan lain yang mungkin tidak didapat di instansi lain," ujarnya seraya menambahkan bahwa dari 7500 PNS Sultra sekira 10 persen atau di bawahnya bertugas di instansi Dispenda.
Maka dari itu kata Nur Alam, peningkatan kinerja yang sudah dicapai tetap dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan, terutama menempatkan orang-orang yang ahli di bidangnya itu mempunyai inovatif dan kreatif dalam meningkatkan PAD yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Rangkaian laporan kinerja Dispenda tahun 2015 yang juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Lukman Abunawas, juga dilakukan kegiatan ekstra kurikuler yakni memberi umrah khusus karyawan/karyawati yang beruntung mendapatkan "door prize".
Selain itu pembentukan kelompok duta pajak, kelompok masyarakat umum, bantuan kesehatan/pengobatan bagi karyawan Dispenda yang mengalami sakit yang serius serta sebelumnya melakukan donor darah
"Selama dua bulan terakhir ini PAD Sultra sudah di atas target rata-rata," kata Kadis Pendapatan Sultra, H Irawan Laliasa saat menyampaikan laporan kinerja yang dihadiri Gubernur Sultra, H Nur Alam di Kantor Dinas Pendapatan Sultra, Jumat.
Menurut mantan Karo Umum Setda Provinsi itu, pajak daerah yang ditargetkan sebesar Rp405,603 miliar itu selama dua bulan terakhir telah terealisasi Rp69,352 miliar atau mencapai 17,10 persen.
Sektor pendapatan dari retribusi daerah, dari target Rp18,335 miliar terealisasi sebesar Rp2,818 miliar atau mencapai Rp15,37 persen dan pendapatan lain-lain (khusus Dispenda) belum termasuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) target Rp1,710 miliar terealisasi Rp541,113 juta atau pencapaian 31,64 persen.
"Khusus target PAD di triwulan keempat tahun 2014, juga melampaui target sebesar 17 persen," ujarnya.
Menurut Irawan Laliasa, komitmen Dispenda Sultra dalam meningkatkan penerimaan pajak daerah, retribusi maupun pendapatan lain-lain telah dilakukan langkah-langkah strategis jangka pendek antara lain, koordinasi dengan inspektorat dan BPKAD, bintek para bendahara penerima dan melakukan inventarisasi pemutakhiran data pajak dan retribusi.
"Salah satu potensi yang sangat menonjol terkait pajak tersebut adalah tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar kurang lebih Rp181 miliar lebih," ujarnya.
Gubernur Sultra Nur Alam, dalam keterangan terpisah mengatakan mengapresiasi jajaran Dispenda Sutra yang telah melakukan langka positif dalam penanganan pajak.
Menurut gubernur, jajaran Dispenda Sultra seharusnya harus berbangga khususnya karyawan PNS yang bekerja di instansi ini, sebab memiliki tingkatan pekerjaan yang lebih baik dibanding dengan karyawan PNS lingkup pemprov lainnya.
"Bersyukurlah anda-anda (PNS Dispenda-red) yang ditempatkan disini yang tentunya punya tambahan penghasilan lain yang mungkin tidak didapat di instansi lain," ujarnya seraya menambahkan bahwa dari 7500 PNS Sultra sekira 10 persen atau di bawahnya bertugas di instansi Dispenda.
Maka dari itu kata Nur Alam, peningkatan kinerja yang sudah dicapai tetap dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan, terutama menempatkan orang-orang yang ahli di bidangnya itu mempunyai inovatif dan kreatif dalam meningkatkan PAD yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Rangkaian laporan kinerja Dispenda tahun 2015 yang juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Lukman Abunawas, juga dilakukan kegiatan ekstra kurikuler yakni memberi umrah khusus karyawan/karyawati yang beruntung mendapatkan "door prize".
Selain itu pembentukan kelompok duta pajak, kelompok masyarakat umum, bantuan kesehatan/pengobatan bagi karyawan Dispenda yang mengalami sakit yang serius serta sebelumnya melakukan donor darah