Kendari  (Antara News) - PT PLN (persero) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara pada tahun 2015 ini akan terus beruapaya mempertahankan sistem jaringan ada degan tetap meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

General Manajer PLN Cabang Kendari, Abdullah Maulah di Kendari, Jumat mengatakan, sistem defisit pembangkit yang ada saat ini akan sulit terhindar dari adanya pemadaman baik sifatnta terjadwal maupun akibat gangguan alam.

"Yang pasti bahwa dengan kondisi daya pembangkit yang santa terbatas, akan sulit dihindari untuk tidak terjadinya pemadaman, apalagi baru-baru ini ada satu unit pembangkit mesin PLTD di Poasia terbakar yang berdampak pada lima mesin pembangkit milik perusahaan swasta yang disewa itu untuk pada jaringan listrik di Kota Kendari dan beberapa daerah lain," katanya.

Ia mengatakan, beban puncak yang ada di area PLN Kendari saat ini sekitar antara 72 - 73 MW, namun karena terjadinya pemadaman yang sifatnya alami maupun terencana sehingga tersisa hanya pada kisaran 55,8 hingga 56 MW.

Dengan demikian bahwa kondisi daya yang ada saat ini harus menjadi perhatian pihaknya terutama tetap fokus untuk meningkatkan keandalan penyulang dari satu mesin pembangkit ke pembangkit lainnya.

Abdullah yang mengaku baru bertugas kurang dari satu bulan di Cabang Kendari menggantikan Ikhwan Fahri itu mengatakan sistem jaringan yang saat ini dipertahankan adalah fokus pada keandalan penyulang ekspres yang ada diseluruh jaringan.

"Jadi sistem penyulang itu dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya pemadaman listrik yang kerap terjadi akibat gangguan alam yang tiba-tiba," ujarnya.

Dikatakan, sistem keandalan penyulang ekspres itu dapat menghubungkan satu mesin pembangkit ke pembangkit lainnya dengan saling menyuplai tegangan, sehingga walaupun terjadi gangguan pada satu mesin pembangkit tidak langsung berdampak pada mesin penghubung lainnya.

"Kerja tim PLN Cabang khususnya di area Kendari berupaya meminimalisir terjadinya pemadaman listrik. Namun demikian bila seketika terjadi gangguan alam maka tentu akan sulit dihindari," katanya.

Terkait program pembangunan jaringan kelistrikan di tahun 2015, kata mantan manajer area di Manukuari (Papua) itu mengatkan hingga saat ini belum ada pagu anggarannya.

Pewarta : Antara
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024