Kendari  (Antara News) - Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara, Adi Nugroho, mengatakan, kesejahteraan petani tanaman pangan di provinsi itu pada Februari 2015 mengalami peningkatan tipis, dibandingkan bulan sebelumnya.

"Peningkatan kesejahteraan petani tanaman pangan tercermin dalam nilai tukar petani (NTP) pada sub sektor tersebut meningkat 1,27 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara (BPS Sultra) Adi Nugroho, di Kendari, Jumat.

Ia mengatakan, NTP sub sektor tanaman pangan pada Januari 2015 sebesar 94,70 persen atau meningkat 1,27 persen menjadi 95,90 pada Februari 2015.

Menurutnya, peningkatan tersebut terlihat dari indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen, sedangkan indeks dibayar petani menurun 0,72 persen.

Indeks harga petani meningkat, katanya, didukung oleh kenaikan indeks harga subkelompok padi sebesar 0,06 persen, palawija 1,76 persen.

"Kemudian akibat naiknya harga gabah sebesar 0,06 persen, ubi jalar 2,27 persen, kacang kedelai 5,20 persen, ketela pohon atau ubi kayu 2,18 persen, kacang tanah 1,36 persen dan jagung sebesar 0,43 persen," katanya.

Sedangkan penurunan indeks harga yang dibayar petani, katanya, lebih disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,87 persen.

"NTP pada sub sektor ini masih berada di bawah nilai 100, artinya tingkat daya beli rumah tangga petani pada sub sektor tanaman pangan pada Februari 2015 masih belum baik," ujarnya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024