Kendari (Antara News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mendatangi kantor wilayah Kemenag Sultra dengan menyuarakan terkait dugaan kebobrokan yang dilakukan Ali Irfan (Kanwil Kementerian Agama) setempat.
Aksi unjuk rasa dengan cara memasang sapanduk terkait penolakan keberadaan Kakanwil Kemenag Sultra Ali Irfan yakni dugaan pelanggaran yakni menyangkut tiga poin antara lain penyalahgunaan wewenang, penyalagunaan anggaran negara dan pembiaran tindak pidana korupsi.
Presidium PKS PMII Sultra, Erwin Gayus dalam orasinya meminta langsung untuk bertemu Kepala Kanwil Kemenag Sultra, terkait pelanggaran yang dimaksud tidak sempat bertemu karena yang bersangkutan tidak masuk kantor.
Akibat ketidakhadiran orang nomor satu di jajaran Kanwil Kemenag Sultra itu, para pengunjukrasa melakukan aksi protes dengan mencoret pagar dan tiang kantor dengan berbagai tulisan yang dianggap tidak wajar.
Coretan yang dilakukan para mahasiswa itu diantaranya menyebutkan bahwa Ali Irfan telah melakukan pembohongan kepada bawahannya terutama masalah surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tidak puas dengan aksi coret tembok dan memasang spanduk di halaman kantor itu, para pengunjukrasa berusaha memaksa untuk masuk di dalam kantor itu, namun mendapat pengawalan dan pagar betis dari aparat kepolsian kendari.
"Saya mengharapkan kepada adik-adik maahasiswa untuk tidak memaksakan kehendak untuk masuk dalam dalam kantor ini, karena yang dicari memang tidak ada ditempat," ujara polisi perwira berpangkat Ajun Komisaris Pertama itu.
Dengan halau menghalau antara pengunjukrasa dengan para petugas keamanan, akhirnya para pengunjukrasa pun harus menerima kenyataan dengan penuh kekecewaan karena keinginan untuk bertemu dengan Kakanwil Kemenag Sultra itu tidak berhasil.
Hingga berita ini ditulis, para pengunjukrasa dengan menggunakan pita merah dibagian lengan kiri itu secara berangsung meninggalkan halaman kantor Kemenag Sultra dengan pengawalan aparat setempat.
Salah seorang staf kanwil Kemenag Sultra, yang enggan disebut identitasnya mengatakan, Kakanwil Muh.Ali Irfan sedang mengikuti rapat teknis dengan Kementerian Agama di Jakarta.
"Beliau (Kakanwil Kemenag Sultra-red) sejak kemarin (1/3) ke Jakarta dalam urusan dinas," katanya singkat.
Aksi unjuk rasa dengan cara memasang sapanduk terkait penolakan keberadaan Kakanwil Kemenag Sultra Ali Irfan yakni dugaan pelanggaran yakni menyangkut tiga poin antara lain penyalahgunaan wewenang, penyalagunaan anggaran negara dan pembiaran tindak pidana korupsi.
Presidium PKS PMII Sultra, Erwin Gayus dalam orasinya meminta langsung untuk bertemu Kepala Kanwil Kemenag Sultra, terkait pelanggaran yang dimaksud tidak sempat bertemu karena yang bersangkutan tidak masuk kantor.
Akibat ketidakhadiran orang nomor satu di jajaran Kanwil Kemenag Sultra itu, para pengunjukrasa melakukan aksi protes dengan mencoret pagar dan tiang kantor dengan berbagai tulisan yang dianggap tidak wajar.
Coretan yang dilakukan para mahasiswa itu diantaranya menyebutkan bahwa Ali Irfan telah melakukan pembohongan kepada bawahannya terutama masalah surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tidak puas dengan aksi coret tembok dan memasang spanduk di halaman kantor itu, para pengunjukrasa berusaha memaksa untuk masuk di dalam kantor itu, namun mendapat pengawalan dan pagar betis dari aparat kepolsian kendari.
"Saya mengharapkan kepada adik-adik maahasiswa untuk tidak memaksakan kehendak untuk masuk dalam dalam kantor ini, karena yang dicari memang tidak ada ditempat," ujara polisi perwira berpangkat Ajun Komisaris Pertama itu.
Dengan halau menghalau antara pengunjukrasa dengan para petugas keamanan, akhirnya para pengunjukrasa pun harus menerima kenyataan dengan penuh kekecewaan karena keinginan untuk bertemu dengan Kakanwil Kemenag Sultra itu tidak berhasil.
Hingga berita ini ditulis, para pengunjukrasa dengan menggunakan pita merah dibagian lengan kiri itu secara berangsung meninggalkan halaman kantor Kemenag Sultra dengan pengawalan aparat setempat.
Salah seorang staf kanwil Kemenag Sultra, yang enggan disebut identitasnya mengatakan, Kakanwil Muh.Ali Irfan sedang mengikuti rapat teknis dengan Kementerian Agama di Jakarta.
"Beliau (Kakanwil Kemenag Sultra-red) sejak kemarin (1/3) ke Jakarta dalam urusan dinas," katanya singkat.