Kendari   (Antara News) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami deflasi sebesar 0,91 persen pada Februari 2015 menyusul penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok.

"Kendari mengalami deflasi sebesar 0,91 persen karena dipicu oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra Adi Nugroho di Kendari, Senin.

Adi mengatakan deflasi terjadi karena ada penurunan indeks pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,98 persen, bahan makanan 1,27 persen, dan kelompok perumahan, air,pistrik, gas dan bahan bakar 0,15 persen.

Kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga, kata dia, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,60 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,47 persen serta kelompok kesehatan dan sandang masing-masing 0,05 persen.

"Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah angkutan dalam kota, bensin, cabai rawit, kacang panjang, cabai merah, bayam, terong panjang, bahan bakar rumah tangga, kangkung serta ikan layang," katanya.

Dikatakan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah beras, ikan kembung, bimbingan belajar, tarif listrik, ikan cakalang, mie instan, ekor kuning, ikan tembang serta ayam hidup.

Disebutkan, tingkat deflasi Kota Kendari tahun kalender Januari-Februari 2015 tercatat 1,86 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Febnruari 2015 terhadap Fabruari 2014 tercatat 6,10 persen.

"Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semua kpota tercatat deflasi, yang terbesar di Palu 1,84 persen dengan IHK 118,14 dan terkecil di Palopo 0,17 persen dengan IHK 115,98," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024