Kendari   (Antara News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Adi Nugroho, mengatakan, penduduk berstatus menikah paling bahagia di daerah tersebut.

"Penduduk berstatus menikah memiliki indeks kebahagiaan tertinggi dibandingkan dengan mereka yang belum menikah," kata Adi, di Kendari, Sabtu.

Adi mengatakan, indeks kebahagiaan yang sudah menikah sebesar 69,05, sementara mereka berstatus belum menikah memiliki indeks kebahagiaan hanya 98,90.

Data ini, katanya, menunjukkan bahwa penduduk yang telah memiliki pasangan hidup di Sultra lebih bahagia.

Namun, secara keseluruhan penduduk Sultra dikategorikan bahagia karena indeksnya mencapai 68,66 yang menandakan bahwa hampir sebagian besar masyarakat di daerah tersebut bahagia.

"Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah pendapatan rumah tangga (14,05 persen), kondisi rumah dan aset (13,60 persen) serta pekerjaan (12,69 persen)" katanya.

Adi mengatakan, tingkat kepuasan penduduk Sultra terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi yakni 81,34 sementara pendidikan memiliki tingkat kepuasan paling rendah yaitu 54,43.

BPS mengukur tingkat kebahagiaan mulai tahun 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi.

Responden tingkat kebahagiaan 2014 di Sultra adalah kepala rumah tangga atau pasangan sebanyak 1.429 rumah tangga yang tersebar diseluruh kabupaten dan kota.

"Responden perempuan sebesar 54,93 persen atau lebih banyak dibanding laki-laki sebesar 45,07 persen," katanya.

Selain itu, kata dia, sebagian besar responden berpendidikan tamat SD/MI atau sebesar 24,77 persen dan perguruan tinggi 11,27 persen.

Ada 10 aspek kehidupan yang menjadi indikator kebahagiaan yakni kesehatan, p,endidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan keamanan.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024