Kendari (Antara News) - Pembangunan jembatan Bahteramas yang menghubungkan mulut Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih menunggu pemenang lelang yang akan ditentukan April 2015.
"Kita harapkan proses pembangunan jembatan yang menghubungkan mulut Teluk Kendari ini sudah bisa dimulai bulan Juni mendatang, setelah panitia lelang mengumumkan pemenang lelang proyek," kata Kepala Dinas PU Sultra La Ode Sahiddin di Kendari, Jumat.
Menurut dia proyek jembatan tersebut mendapat alokasi anggaran dari APBN 2015 sebesar Rp540 miliar.
Diperkirakan, pembangunan jembatan tersebut akan menghabiskan dana kurang lebih Rp700 miliar.
"Pekerjaan proyek ini akan dikerjakan bertahap. Direncanakan pekerjaan jembatan baru akan rampung tiga tahun kedepan," katanya.
Dia mengatakan, proyek pembangunan jembatan Bahteramas direncanakan dibangun sejak tahun 2010 lalu.
Namun gagal karena rekanan yang memperebutkan pekerjaan jembatan tersebut menawar pekerjaan proyek di atas pagu anggaran yang disediakan pemerintah.
"Saat itu, pagu anggaran yang disediakan pemerintah sebesar Rp700 miliar, namun saat lelang pekerjaan proyek, rekanan menawar Rp800 miliar lebih," katanya.
Makanya ujar dia, hingga tiga kali lelang, panitia selalu gagal menentukan pemenang lelang sehingg pekerjaan jembatan ditunda.
"Kita harapkan, tahun ini pekerjaan jembatan akan berjalan sesuai rencana, bulan Juni pekerjaan jembatan sudah bisa dimulai," katanya.
"Kita harapkan proses pembangunan jembatan yang menghubungkan mulut Teluk Kendari ini sudah bisa dimulai bulan Juni mendatang, setelah panitia lelang mengumumkan pemenang lelang proyek," kata Kepala Dinas PU Sultra La Ode Sahiddin di Kendari, Jumat.
Menurut dia proyek jembatan tersebut mendapat alokasi anggaran dari APBN 2015 sebesar Rp540 miliar.
Diperkirakan, pembangunan jembatan tersebut akan menghabiskan dana kurang lebih Rp700 miliar.
"Pekerjaan proyek ini akan dikerjakan bertahap. Direncanakan pekerjaan jembatan baru akan rampung tiga tahun kedepan," katanya.
Dia mengatakan, proyek pembangunan jembatan Bahteramas direncanakan dibangun sejak tahun 2010 lalu.
Namun gagal karena rekanan yang memperebutkan pekerjaan jembatan tersebut menawar pekerjaan proyek di atas pagu anggaran yang disediakan pemerintah.
"Saat itu, pagu anggaran yang disediakan pemerintah sebesar Rp700 miliar, namun saat lelang pekerjaan proyek, rekanan menawar Rp800 miliar lebih," katanya.
Makanya ujar dia, hingga tiga kali lelang, panitia selalu gagal menentukan pemenang lelang sehingg pekerjaan jembatan ditunda.
"Kita harapkan, tahun ini pekerjaan jembatan akan berjalan sesuai rencana, bulan Juni pekerjaan jembatan sudah bisa dimulai," katanya.