Jakarta (Antara News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Zulkifli Hasan dan Duta Besar Yordania Walid Al Hadid menentang dan mengutuk tindakan kekejaman yang dilakukan kelompok ISIS di kawasan Timur Tengah.

        "ISIS tidak mencerminkan Islam yang sesungguhnya," kata Zulkifli Hasan dalam siaran pers MPR yang diterima di Jakarta, Sabtu.

        Sebagaimana diketahui, Ketua MPR RI telah ditemui Dubes Yordania Walid Al Hadid di ruang kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara III lantai 9 Kompleks MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta, Selasa (17/2).

        Menurut Zulkifli, Islam yang dijalankan di Indonesia adalah mengembangkan Islam yang toleran sehingga dapat hidup berdampingan dan rukun dengan agama-agama lainnya.

        Ketua MPR menambahkan bahwa kehidupan masyarakat Islam di Indonesia sangat berbeda dengan masyarakat di Timur Tengah.

        Ia juga menyatakan keprihatinannya dengan pergolakan yang terjadi di negara-negara Timur Tengah seperti Mesir, Suriah, Libya, dan lainnya.

        Selain itu, Zulkifli juga prihatin dengan banyaknya korban jiwa akibat kekerasan ISIS yang dialami Yordania.

        "Saya juga prihatin dengan korban di Yordania akibat kekerasan ISIS," ujarnya.

        Sementara itu, Dubes Yordania Walid Al Hadid mengakuui pihaknya sedang memerangi ISIS, serta menyatakan persetujuannya bahwa kekerasan yang dilakukan ISIS tidak mencerminkan Islam.

        Walid juga menyatakan apresiasinya bahwa Indonesia telah melalui masa-masa kritis dalam politik pada transisi kekuasaan selama era reformasi.

        "Indonesia telah melewati masa-masa kritis transisi kekuasaan setelah era reformasi dengan mulus. Ini yang juga kami harapkan terjadi di negara-negara Timur Tengah," katanya.

        Dubes Yordania menyatakan tidak seperti negara-negara di Timur Tengah yang sedang bergolak seperti Mesir dan Suriah, Indonesia bisa menjalankan demokrasi dan berhasil mengatasi kekerasan yang terjadi.

Pewarta : Oleh Muhammad Razi Rahman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024