Kendari   (Antara News) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-to-y) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada triwulan IV-2014 naik sekitar 10,43 persen terhadap triwulan IV-2013.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Adi Nugroho, di Kendari, Rabu, mengatakan, peningkatan itu disebabkan naiknya produksi industri makanan sebesar 11,70 persen.

"Demikian halnya industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya mengalami kenaikan sebesar 2,31 persen," katanya.

Selain itu kata Adi, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2014 naik sebesar 7,89 persen (y-to-y) terhadap triwulan IV-2013.

Kenaikan tersebut , kata dia, terutama disebabkan naiknya produksi furnitur 27,90 persen, industri mesin dan perlengkapan YTDL 21,76 persen, dan industri bahan kimia 21,58 persen.

"Kemudian barang galian bukan logam naik 18,93 persen. Tekstil naik 18,04 persen, makanan naik 5,90 persen dan minuman naik sebesar 2,51 persen," katanya.

Sedangkan jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan produksi adalah industri pakaian jadi turun 38,24 persen, industri alat angkutan lainnya turun 2,93 persen dan industri barang logam, bukan mesin dan peralatan turun 21,32 persen.

"Selanjutnya industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan bukan gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 16,79 persen dan percetakan reproduksi media rekaman turun 9,20 persen," ujarnya.


Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024