Kendari   (Antara News) - Petani menyambut gembira kenaikkan harga bunga pala dan biji pala kering secara signifikan pada tingkat pengumpul di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Petani pala Yaman Supu (53) di Kendari, Senin, mengatakan fluktuasi harga bunga pala biasa terjadi namun begitu terasa karena bertepatan komoditas lainnya menghakhiri masa panen, seperti jambu mete.

"Kita berharap harga bunga pala dan biji pala tetap stabil agar memenuhi belanja kebutuhan sehari-hari maupun biaya pendidikan cucu," kata Yaman.

Informasi yang dihimpun menyebutkan harga bunga pala dua pekan terakhir sebesar Rp100.000 per kilogram atau naik dari biasanya sebesar Rp85.000 per kilogram.

Sedangkan harga isi buah pala atau yang masih menyimpan kulit hitam naik dari harga sebelumnya Rp50.000 per kilogram menjad

i Rp55.000 per kilogram.

Demikian halnya dengan harga isi dalam pala mengalami kenaikan harga dari biasanya Rp65.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram.

"Petani pala harus pandai-pandai bersyukur karena buah pala bernilai ekonomi. Mulai bunga pala, isi hingga kulit luar dapat dijual," kata Yaman.

Petani pala lainnya, Kurdin (51) mengatakan keunggulan tanaman pala tahan hama dan bukan tanaman yang membutuhkan perawatan ekstra, seperti coklat dan merica.

"Pala hanya membutuhkan perawatan khusus saat ditanam. Setelah berganti daun atau sudah bertunas dan memiliki cabang boleh dikatakan sudah selamat," katanya.

Kurdin menambahkan selain menjual hasil panen juga mereka menjual anakan bibit pala seharga Rp15.000 per pohon.

Pewarta : Antara
Editor :
Copyright © ANTARA 2024