Manado   (Antara News) - Belanda membeli bunga pala asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak 20 ton pada pekan kedua Januari 2015.

         "Bunga pala yang diekspor ke Belanda sebanyak 20 ton tersebut mampu menghasilkan devisa sebesar 262.500 dolar Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Jenny Karouw, di Manado, Sabtu.

         Jenny mengatakan, pengiriman bunga pala ke negara tersebut terjadi sebanyak dua kali.

         Komoditas bunga pala asal Sulut memang diminati Belanda bahkan negara-negara di Uni Eropa, sejak dulu karena sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, antara lain untuk rempah-rempah karena rasanya yang sangat khas," katanya.

         Hal tersebut, katanya lagi, harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala yang berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.

         Pala produksi Sulut bukan hanya diminati empat negara tersebut tetapi juga berhasil menarik minak pasar Afrika.

         "Minat tersebut ditandai dengan makin banyaknya permintaan ekspor pala dan bunganya ke berbagai negara di dunia, ini menunjukan mutu komoditas pala daerah ini cukup baik," ujar Jenny.

         Ia juga mengatakan, pala Sulut yang banyak diekspor ke Eropa, Amerika, dan Afrika tersebut, berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024