Jakarta (Antara News) - Delegasi Timor-Leste yang dipimpin mantan Menteri Ekonomi dan Pembangunan Joao Mendes Goncalves mengunjungi Indonesia untuk mengaktifkan kembali rencana kerja sama trilateral Timor-Leste, Indonesia, dan Australia.

         "Tujuan kami mengunjungi Indonesia adalah untuk mengaktifkan kembali rencana kerja sama trilateral dalam perkembangan ekonomi terintegrasi di Indonesia bagian timur, Timor-Leste, dan Australia," kata Goncalves dalam wawancara dengan Antara di Jakarta, Selasa.

         Rencana kerja sama itu telah disepakati pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.    

         Goncalves memimpin delegasi ekonomi yang beranggotakan Jose Carlos Sequeira (wakil kepala misi), Jose Jesus Guterres (penasihat bidang ekonomi dan sosial), Paulo Viera (penasihat senior), RA. Adriani Kusuma Wardani (penasihat bidang ekonomi dan sosial), Carla Valerio (penasihat bidang hukum), dan Imaculada Amaral (kepala staf misi).

         Dalam kunjungan pada 12-15 Januari tersebut, delegasi ekonomi Timor-Leste mengadakan pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Menteri BAPPENAS Andrinof Chaniago, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Menteri Koordinator Perekonomian Sofjan Djalil, Indonesia Australia Business Council (IABC), Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Puspayoga, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

         Menurut Goncalves kerjasama trilateral tersebut diinisiasi pada 2010, dalam bentuk kemitraan bilateral antara Timor-Leste dan Indonesia, kemudian kedua negara menandatangani "Letter of Intent" (LoI) yang ditandatangani oleh mantan Menlu Marty Natalegawa dan mantan Menlu Timor-Leste Zacarias Albano da Costa pada 2012.

         Kerjasama tersebut menjadi trilateral setelah pemimpin ketiga negara, mantan Presiden Yudhoyono, Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao dan mantan Perdana Menteri Australia Julia Gillard melakukan pertemuan di sela-sela acara Bali Democracy Forum (BDF) pada November 2012.

         Kesepakatan trilateral tersebut ditindaklanjuti dengan diselenggarakannya workshop yang diikuti delegasi ketiga negara di Dili, Timor-Leste, pada Juli 2014, yang menghasilkan peta jalan kerjasama perkembangan ekonomi regional terintegrasi Timor-Leste-Indonesia dan Australia (TIA-GT).

         Dalam kunjungan pada 12-15 Januari 2015, selain untuk mengaktivasi kembali rencana tersebut, delegasi Timor-Leste juga ingin meminta pemerintah Indonesia untuk segera menunjuk kelompok kerja internasional untuk menindaklanjuti dan mempersiapkan area kerja sama TIA-GT.

         "Kami harap semua hal berjalan sesuai rencana, dan kita bisa segera menjalankan kerja sama ini," kata Goncalves.

         Goncalves menyampaikan workshop kedua akan diselenggarakan oleh pemerintah Australia di Darwin, Australia bagian Utara, pada 12 Februari 2015, dengan agenda utama penyampaian hasil studi Universitas Charles Darwin tentang area kerja sama yang dapat direalisasikan dalam kerangka trilateral.

         "Setelah itu, tentu saja kami berharap nota kesepahaman (MoU) dapat segera ditandatangani oleh Timor-Leste, Indonesia dan Australia," kata dia.

         Meskipun masih menunggu hasil studi tersebut, namun Goncalves mengatakan Timor-Leste berkeinginan untuk meningkatkan konektivitas (fisik, regulasi dan hubungan antarkomunitas), pendidikan dan kesehatan, serta pertukaran di bidang budaya dan olahraga.

Pewarta : Oleh A Fitriyanti
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024