Kendari  (Antara News) - Menjelang perayaan Tahun Baru 2015, pedagan terompet mulai tampak bermunculan di di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, diantaranya di Jalan A Yani, Bundaran Lepo-lepo dan Jalan By Pass serta di sejumlah tempat perbelanjaan.

Pantauan, di Kendari, Sabtu, tingginya minat masyarakat yang ingin merayakan pergantian tahun dengan kemeriahan bunyi terompet tersebut dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk meraup untung.

Salah seorang pedagang terompet yang menjajakan dagangannya di Jalan A Yani, Iksan, mengatakan telah membuka lapaknya sejak sebelum perayaan natal. Ia mengaku barang yang dijualnya ada yang di buat sendiri dan ada yang dibeli dari jawa.

"Kalau yang biasa seperti ini (Sambil menunjukan barang dagangannya-red) kami buat sendiri dari kertas karton, segangkan yang model naga kami beli dari jawa," ujarnya.

Ia menambahkan, harga terompet yang dijualnya bervariasi antara Rp10 ribu sampai Rp25 ribu per terompet, harga tersebut tergantung dari model dan jenis bahan yang digunakannya.

Menurut dia, omset dari penjualan terompet belum begitu banyak. Dirinya memperkirakan, penjualan akan mengalami peningkatan pada H-2 atau H-1 tahun baru.

"Biasanya pada saat sehari atau malam tahun baru penjualan akan naik signifikan," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan salah seorang pedagang lain, Muhidin mengatakan, pendapatan dari penjualan setiap harinya bervariasi antara Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.

"Namanya jualan Mas, gak tentu berapa lakunya tiap hari, yang penting kita berusaha dengan ikhlas dan tetap bersyukur dari setiap rejeki yang diterima," ujarnya.

Bermunculannya pedagang terompet tersebut memanfaatkan momen pergantian tahun 2015.


Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024