Kendari   (Antara News) - Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Syarif Sajang, mengatakan kehadiran Bus Trans Lulo melalui program transportasi massal memperluas jaringan trayek di kota itu.

"Dengan program transportasi massal melalui Bus Trans Lulo yang dimiliki pemerintah Kendari, maka bisa memperluas jangkauan akses transportasi ke daerah atau jalur yang selama ini belum dilalui Angkutan Kota (Angkot)," katanya di Kendari, Rabu.

Pemerintah Kendari, kata Syarif, akan terus melakukan penambahan armada Trans Lulo untuk melayani sejumlah ruas atau jalur lahan yang selama ini belum dilayani angkutan umum.

"Pada tahun ini kami hanya menambah armada Bus Trans Lulo satu unit dengan biaya pengadaan sebesar Rp1,6 miliar melalui APBD Kendari," ujarnya.

Kata Syarif, tidak ada perbedaan yang mencolok antara bus baru dengan bus yang lama, hanya saja pada bus yang baru, terdapat beberapa penambahan asesoris dan pintu yang didesain lebih rendah dan berada di tengah.

Penambahan satu unit Bus Trans Lulo tersebut, lanjut Syarif, akan beroperasi pada trayek baru yakni Pasar PKL sampai di Baruga atau Gerbang Perbatasan Kota Kendari - Kabupaten Konawe Selatan.

Disebutkan, hingga saat ini Pemkot Kendari baru memiliki tiga unit Bus Trans Lulo yang melayani beberapa jalur penting yang belum dilayani Angkot, seperti jalur By Pass melewati RSU Abunawas menuju Kantor Gubernur Sultra.

Disebutkan pula, tarif bus Trans Lulo belum berubah yakni sebesar Rp2.500, dengan menggunakan pembayaran elektronik menggunakan kartu khusus yang bisa diperoleh di dalam bus atau di kantor Dishub Kendari.

"Kartu elektronik pembayaran Bus Trans Lulo ini kami disediakan secara gratis, dan pulsanya diisi sendiri oleh masyarakat calon penumpang," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024