Kendari  (Antara News) - Perwakilan Bank Indonesia wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), memprediksi pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan sekitar 5,4 persen hinggga 5,8 persen.

Kepala Perawakilan BI Wilayah Sultra, Dian Nugraha, di Kendari, Sabtu mengatakan Luasnya cakupan tantangan dari kondisi perekonomian globlal maupun regional tidak serta merta menjadikan perekonomian nasional kerpuruk, sebab melihat dari segi internal maupun eksternal justru memberikan keuntungan.

"Kami berpandangan akan meningkatnya perekonomian di tahun 2015 mendatang sangat dipengaruhi dengan sistem pemerintahan dan berbagai perangkat birokrai yang semakin efektif dalam menjalankan tugasnya,"ujarnya.

Ia menambahkan, keyakinan akan neiningkatnya perekonomian di Sultra, disusul dengan defisit neraca transaksi berjalan yang semakin membaik.

Menurutnya, dengan Prognosa tersebut diperkirakan kurs nilai tukar secara riil akan cukup stabil, sejalan dengan ekspansi perekonomian yang lebih berimbang.

Sedangkan pertumbuhan kerdit di tahun 2015 diperkirakan dapat mencapai 15 hingga 17 persen, dan dana pihak ketiga sebesar 14 hingga 16 persen.

"Untuk memastikan berbagai program reformasi struktural penopang pertumbuhan ekonomi dapat diimplementasikan, maka kami akan konsisten untuk mengupayakan agar laju inflasi dan ekspektasinya terjangkar pada kisaran sasaran jangka menengah sebesar empat plus minus satu persen.

Menurutnya, pihaknya akan terus melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah daerah dalam hal ini Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) agar target pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dicapai.

Menurutnya, kerja sama tersebut dilakukan untuk menjaga kestabilan harga dan untuk menekan inflasi di daerah tersebut pasca terjadinya pengalihan subsidi harga BBM.

kebijakan pengalihan Subsisidi BBM secara ekonomi akan berpengaruh terhadap inflasi jangka pendek, maka Desember 2014 dan Januari 2015 akan rawan terjadi inflasi akibat penyesuaian harga barang-barang.

Tetapi dengan kebijakan tersebut pula akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Sebab, dana dari peralihan Subsisdi BBM tersebut akan digunakan untuk program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024