Kendari  (Antara News) - Investor asal Korea Selatan, Selasa, meninjau sejumlah lahan pertanian yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra), tepatnya di Kabupaten Konawe sebagai tindak lanjut rencana kerja sama di bidang agro industri.

Tim lembaga penelitian Korea masing-masing, Mr Kwan Eung Lee, Hun Ho Kim, Hong Ki Lee meninjau eks peternakan sapi di Wawolemo dan Balai Benih Pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe.

Mr Kwan Eung Lee merasa tertarik untuk mengembangkan agro industri di Wawolemo dan Pondidaha.

"Lokasinya sangat bagus untuk tanaman tomat, cabai, untuk belajar ITE serta peternakan Sapi potong dan sapi perah. Nanti petani yang punya kapasitas minimal S1 akan dikirim magang pelatihan pertanian tiga bulan di Korea Selatan dan tujuh bulan untuk peternak sapi," katanya.

Menurut Kwan, daerah Konawe sangat subur dan lahannya luas sangat cocok untuk pengembangan agro industri.

Para petani yang akan pelatihan di Korea Selatan akan diseleksi sebelum April tahun depan, karena pada April, petaninya sudah diberangkatkan ikut pelatihan di Korea Selatan.

Investor Korea sangat terkesan dengan kondisi lahan, pengairan serta iklimnya.

"Hanya saja saya heran, di sini lahanya luas tapi masyarakatnya kurang tanggap dan tidak menggarap. Banyak orang tapi tidak kerja. Sementara di Korea sedikit lahan dan sedikit orang tapi produksi melimpah dan mereka kerja 24 jam sehingga masyarakatnya produktif," katanya.

Ia bercerita, di Korea Selatan ada perusahaan ayam yang memulai usaha dari telur, kemudian sekarang usahanya maju pesat dan menyuplai ayam di Amerika.

Tim investor Korea Selatan didampingi Kepala SKPD terkait, yakni Kepala Badan Ketahanan Pangan Sultra Yesna Suarni, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Muh Nasir, Kepala Dinas Perkebunan dan Hotikultura Sultra Bambang, Kepala Badan Koordinasi Peyuluhan Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan Sultra Akbar serta Prof Dr Laode Masihu Kamaludin.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024