Bombana (Antara News) - Australian-Indonesia Basic Edication Project (AIBEP) telah membangun sebanyak 11 unit gedung sekolah dasar-sekolah menengah pertama Satu atap (SD-SMP SATAP) Negeri di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara sejak tahun 2007.
Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bombana, Budiman A. Razak, di Bombana, Jumat menyebutkan kerja sama Pemkab dengan AIBEP di sektor pendidikan akan berlangsung hingga Tahun 2017 setelah kontrak (MOU) diperpanjang pada Tahun 2012.
"Kerja sama dengan AIBEP ini, sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan," katanya.
Menurut Budiman, pihaknya sangat terbantu khususnya terkait masih kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan di daerah ini.
"Setiap tahun, AIBEP mengalokasi anggaran untuk pembangunan gedung sekolah sebesar Rp1 miliar hingga Rp3 miliar," terang Budiman.
Ia tidak menyebutkan total anggaran yang telah dialokasi oleh AIBEP untuk membangung gedung sekolah di Bombana yang sudah berjalan delapan tahun itu, tetapi Budiman menerangkan hingga kini 11 unit gedung sekolah sudah dibangun dan fasilitas itu telah digunakan untuk tempat berlangsungnya proses belajar-mengajar.
Kesebelas unit gedung yang sudah dibangun itu diantaranya, 3 unit SD-SMP SATAP Negeri di Kabaena Barat, di Poleang dan di beberapa wilayah kecamatan lain di Bombana.
Ia juga mengatakan, pembangunan gedung SD-SMP SATAP atau sederajat akan terus digalakkan seiring adanya program kerjasama dengan AIBEP.
"Melalui program kerjasama seperti ini, wajib belajar pendidikan dasar bagi usia sekolah dapat diwujudkan," harap Budiman.
Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bombana, Budiman A. Razak, di Bombana, Jumat menyebutkan kerja sama Pemkab dengan AIBEP di sektor pendidikan akan berlangsung hingga Tahun 2017 setelah kontrak (MOU) diperpanjang pada Tahun 2012.
"Kerja sama dengan AIBEP ini, sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan," katanya.
Menurut Budiman, pihaknya sangat terbantu khususnya terkait masih kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan di daerah ini.
"Setiap tahun, AIBEP mengalokasi anggaran untuk pembangunan gedung sekolah sebesar Rp1 miliar hingga Rp3 miliar," terang Budiman.
Ia tidak menyebutkan total anggaran yang telah dialokasi oleh AIBEP untuk membangung gedung sekolah di Bombana yang sudah berjalan delapan tahun itu, tetapi Budiman menerangkan hingga kini 11 unit gedung sekolah sudah dibangun dan fasilitas itu telah digunakan untuk tempat berlangsungnya proses belajar-mengajar.
Kesebelas unit gedung yang sudah dibangun itu diantaranya, 3 unit SD-SMP SATAP Negeri di Kabaena Barat, di Poleang dan di beberapa wilayah kecamatan lain di Bombana.
Ia juga mengatakan, pembangunan gedung SD-SMP SATAP atau sederajat akan terus digalakkan seiring adanya program kerjasama dengan AIBEP.
"Melalui program kerjasama seperti ini, wajib belajar pendidikan dasar bagi usia sekolah dapat diwujudkan," harap Budiman.