Kendari  (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berharap kepada investor swasta untuk membangun pabrik hasil pertanian untuk pengembangan komoditi unggulan di bidang perkebunan di daerah itu.

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Ir Bambang, MM di Kendari, Rabu, mengatakan untuk meningkatkan nilai dari hasil komoditi perkebunan di Sultra sangat dibutuhkan pabrik pengolahan.

"Kita sangat membutuhkan infestor yang ingin membangun pabrik yang siap mengolah hasil komoditi perkebunan, sebab kita memiliki beberapa komoditi unggulan yang berkualitas,"ujarnya.

Ia menambahkan, komoditi perkebunan yang menjadi unggulan di Sultra adalah kakao, jambu mete, cengkih, lada, pala, dan kelapa.

Menurutnya, dengan adanya pabrik pengolahan hasil perkebunan tersebut akan lkangsung berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.

"Untuk menarik infestor agar mau berinfestasi dibidang ini diperlukan dukungan dari pemerintah untuk memberikan kemudahan agar tertarik membangun pabrik di Sultra,"ujarnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra itu, menambahkan jika ada pabrik pengolahan hasil pertanian maka yang akan merasakan dampak positifnya adalah masyarakat dan pemerintah.

Selain itu ia juga, mendukung kebijakan pemerintah baru untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap sukses swasembada, tetapi ia juga berharap disamping memberikan perhatian sukses swasembada diharapkan juga dapat memberikan perhatian kepada komoditas lain yang dapat memberi dukungan bagi penerimaan negara.

Program swasembada pangan pemerintah pusat yakni fokus pada komoditi padi, jagung, kedelei, daging dan tebu.

"Tetapi pemerintah pusat juga tidak boleh melupakan komoditi lainnya yang menjadi andalan daerah untuk dilakukan pengembangan secara berkelanjutan,"ujarnya.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan suksesnya swasembada pangan di wilayah Sultra sdiperlukan perhatian dari semua elemen, sehingga pihak swasta yang berkeinginan untuk berinvestasi di Sultra bisa segera terwujud.

Menurutnya, untuk mewujudkan swasembada di daerah tersebut ada lima wilayah yang sedang dikaji untuk mengembangkannya yakni, yakni Kabupaten Muna, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024