Kendari  (Antara News) - Perusahaan Umum (Perum) Damri Cabang Kendari belum menaikkan tarif yang melayani delapan trayek di daerah itu setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Manager Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi Umum Perum Damri Cabang Kendari Hasanuddin Ismail di Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait kenaikan tarif bus damri.

"Kami masih menunggu keputusan dari Pemprov Sultra, terkait tarif baru akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM tentu menyebabkan biaya oprasional meningkat," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah menerima surat dari Pemprov Sultra untuk membahas kenaikan tarif damri.

Menurutnya, dengan semakin cepat pemerintah menetapkan kenaikan tarif bus damri, akan semakin mengurangi kerugian akibat bertambahnya biaya operasional terkait kenaikan harga BBM mulai 18 November 2014.

"Sudah seminggu ini kami harus menanggung biaya operasional yang meningkat karena harga BBM naik, diharapkan dalam waktu dekat sudah ada penyesuaian tarif baru untuk damri," ujarnya.

Ia menambahkan, ketika semua angkutan lain telah menaikkan tarif, tinggal damri yang sampai saat ini belum menaikannya.

Perum Damri Cabang Kendari melayani delapan trayek yakni Kendari-Baubau, Kendari-Mawasangka, Kendari-Tondasi, Kendari-Bungku, Kendari-Pinanggo, Baubau-Ereke dan Tomakole-Dongkala, dengan armada yang beroperasi sebanyak 19 bus.

Pewarta : Laode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024