Kendari  (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih mengandalkan pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah Puuwatu untuk mempertahankan predikat Adipura Kencana tahun 2015

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari, Tin Farida, di Kendari, Sabtu, mengatakan indikator penilaian Adipura Kencana dengan bobot nilai tertinggi adalah TPA.

"Yang dinilai itu bagaimana pemerintah mengelola sampah domestik yang ada di TPA tersebut. Kemudian apakah penglolaannya masih bersifat Oven Dumping atau sudah melakukan pemisahan antara sampah organik dan anorganik," katanya.

Pemerintah Kota Kendari, katanya, sudah mulai melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik, sehingga optimis masih bisa mempertahankan piala Adipura Kencana 2015.

Pemerintah Kendari juga, kata Tin, terus melakukan inovasi terkait pengelolaan sampah di TPA sampah Puuwatu yakni dengan cara menangkap gas metan yang hasilkan sampah tersebut untuk kebutuhan warga.

"Untuk sementara, gas metan yang dihasilkan dari TPA sampah Puuwatu sudah digunakan untuk keperluan memasak, penerangan bagi warga yang ada di Kampung Mandiri Energi Puuwatu," katanya.

Kedepan, katanya, akan dikembangkan hingga ke kelurahan-kelurahan yang ada di Kendari, dengan cara membuat TPA komunal dengan skala kecil sehingga bisa menghasilkan gas metan.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024