Palu   (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajukan tambahan kuota bahan bakar minyak ke Pertamina agar kelangkaan komoditas itu bisa teratasi.

        Asisten II Sekdaprov Sulawesi Tengah Bunga Elim Somba di Palu, Minggu, mengatakan stok BBM di wilayahnya pada 2014 untuk premium sebanyak 332 ribu ton, minyak tanah sebanyak 56 ribu ton, dan solar sebanyak 131 ribu ton.

        Ia mengatakan pasokan BBM di Sulawesi Tengah selama tiga tahun terakhir tidak mengalami penambahan berarti. "Olehnya, Gubernur Sulteng langsung menyurat ke Pertamina di Jakarta untuk minta penambahan pasokan," kata Elim Somba.

        Menurut dia, pesatnya pembangunan di Sulawesi Tengah saat ini membutuhkan bahan bakar yang banyak. "Selain itu, pertumbuhan jumlah kendaraan juga semakin pesat," ujar asisten bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat ini.

        Saat ini sebagian besar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sulawesi Tengah dipadati pembeli hingga menimbulkan antrean mengular hingga ratusan meter karena stok BBM dibatasi. Setiap SPBU saat ini mendapat jatah sekitar 8-16 ton per hari, dan itu akan habis kurang dari enam jam.

        Sementara, kondisi antrean itu mengganggu pengendara lain karena jejeran kendaraan memadati bahu jalan.

        Langkanya bahan bakar itu diduga karena akan dinaikkannya harga BBM oleh pemerintah dalam waktu dekat.

        Elim Somba mengatakan Pemerintah Sulawesi Tengah juga mengantisipasi gejolak perekonomian sebagai dampak menjelang kenaikan harga bakar BBM dengan menyusun sejumlah strategi.

        Dia mengaku pihaknya telah memiliki hitungan tertentu terkait akan naiknya harga BBM.

        "Kami sudah mengantisipasi dengan Bank Indonesia apabila BBM naik Rp2.000 atau Rp3.000. Yang akan kita lakukan sudah jelas," katanya.

        Ia mengatakan kenaikan harga BBM tersebut bisa memicu meningkatnya inflasi karena harga-harga kebutuhan di masyarakat juga ikut melonjak.

Pewarta : Riski Maruto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024