Kendari  (Antara News) - Massa yang menamakan diri keluarga besar masyarakat Tiworo Raya, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara menggelar aksi unjukrasa simpati bagi Seneng Mujiasih (24) yang menjadi korban pembunuhan di Hong Kong.

Pantauan di Kendari, Rabu, massa yang menumpang dua unit kendaraan roda empat dan belasan sepeda motor menyampaikan aspirasi di kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Setelah memperoleh penjelasan dari BNP2TKI mereka pun mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta beorasi di gedung DPRD Sultra.

Mereka membawa pamflet bertuliskan "Seneng Mujiasih juga warga negara Indonesia bukan warga Hong Kong, pemerintah tidak becus mengurus TKI di luar negeri dan Seneng Mujiasih adalah pahlawan devisa yang terlupakan oleh Indonesia.

Di kantor BNP2TKI mempertanyakan peran dan tanggungjawab negara terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri.

"Kenapa jenazah korban Seneng Mujiasih berlarut-larut tiba di Tanah Air. Negera melalui instansi teknis terkesan lepas tanggungjawab. Ada apa," kata koodinator aksi Yasir Talib.

Padahal, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri salah satu sumber devisa negara.

Bagian Kelembagaan Pemasyarakatan BNP2TKI Sultra Rusli menjelaskan Seneng Musjiasih menjadi tenaga kerja asing di Hong Kong secara resmi tahun 2011-2012.

Setelah berakhir masa kontrak korban Seneng Mujiasih tidak lagi melaporkan diri secara resmi pada lembaga yang menangani keternagakerjaan luar negeri.

"Nanti beredar informasi Seneng Mujiasih meninggal di Hong Kong barulah ditelusuri dari mana asalnya dan bekerja sebagai apa," kata Rsuli.

Di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra pengunjukrasa menyampaikan keprihatinan kepada pemerintah yang terkesan lamban menangani pemulangan jenazah Seneng Mujiasih dari Hong Kong.

Sekretaris Dinas Tenaga dan Transmigrasi Sultra Asruddin mengatakan negara melalui instansi teknis telah berupaya dan menangani korban Seneng Mujiasih di Hong Kong.

"Siang ini korban Seneng Mujiasih telah tiba di Bandara Haluoleo Kendari. Ditangani dari Hong Kong, Jakarta, Bandara Haluoleo Kendari hingga ke kampung halamannya di Tiworo Kepulauan, Kabupaten Muna Barat," Asruddin.

Seneng Mujiasih, kata dia, mencari pekerjaan ke luar negeri melalui Kabupaten Banyuwangi, jawa Timur.

Korban Seneng Mujiasih alias Josse Lorena Ruri ditemukan tewas oleh polisi Hong Kong di apartemen lantai 31 yang disewa bankir Inggris Rurik Jutting.

Polisi juga menemukan korban kedua Sumarti Ningsih (23) tenaga kerja wanita asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dalam tas kooper yang diletakan di balkon apartemen tersebut.

Penyidik polisi Hong Kong telah menangkap bankir Inggris Rurik Jutting yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan sadis 3 November tersebut.

Pewarta : Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024