Biak   (Antara News) -  Bimas Islam pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, mendorong pengurus masjid menerapkan konsep manajemen modern berbasis sistem teknologi dan informasi.

         "Diharapkan para pengurus masjid menerapkan konsep manajemen modern yang berbasis tekonologi informasi," kata Kasi Bimas Islam Kemenag Biak Numfor Hasan Basri, pada pelatihan manajemen masjid yang diselenggarakan dewan masjid Indonesia, di Biak, Minggu.

         Pelatihan tersebut mencakup bidang kepemimpinan, komunikasi, perencanaan, administrasi keuangan, managemen bencanan penghimpunan zakat, dan pelayanan kesehatan, pendidikan serta pemberdayaan ekonomi umat
    Hasan mengatakan, melalui pelatihan manajemen masjid itu diharapkan pengurusnya menjadikan masjid sebagai pusat keunggulan di bidang spiritual, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial budaya.

         Masjid juga perlu dipenuhi oleh kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, seperti, ceramah agama, membaca dan mengkaji Alquran dan Hadist, pendidikan untuk usia dini, pencarian bakat, pendidikan remaja, pendidikan pemuda, pendidikan ibu-ibu dan pendidikan bapak-bapak.

         "Masjid juga dapat difungsikan untuk kegiatan  pelatihan keterampilan dan  keahlian jemaah, penelitian, pendataan dan pengkajian alam dan sosial di sekitar lingkungan serta pemberdayaan ekonomi umat melalui wadah koperasi," katanya.

        Dia meyakini manajemen pengelolaan masjid yang baik dan terorganisir akan memacu terlaksananya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

        Kedepan dengan konsep manajemen masjid modern, maka masyarakat jadi terdidik, ekonomi masyarakat jadi lebih baik dan banyak masalah sosial bisa teratasi.

        "Jika setiap kegiatan keumatan  diwujudkan di tiap-tiap masjid maka umat akan sejahtera, terdidik, sehat, bermanfaat dan berkah bagi kehidupan sangat mungkin dapat dicapai," harapnya.

        Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia Biak H Saipuddin mengatakan, pelatihan manajemen masjid itu merupakan salah satu program kerja DMI untuk semua takmir dan pengurus masjid.

        "DMI ingin mendorong takmir masjid bisa mengoptimalkan pelayanan keumatan secara paripurna dengan konsep manajemen masjid," ujar Saipuddin.

        Pelatihan manajemen masjid berlangsung sehari yakni pada 26 Oktober 2014 diikuti sekitar 60 peserta dengan menghadirkan narasumber KH Muhammad Nur Syamsi Andi Pawawoi (pengasuh pondok pesdantren Ulumul Quran DDI Hasanuddin Maros, Sulsel).

Pewarta : Muhsidin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024