Manado   (Antara News) - Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan telah mengekspor biji pala ke empat negara pada awal Oktober 2014.

        "Biji pala tersebut diekspor ke Italia, Jepang, Singapura dan Belanda," kata Hasudungan, di Manado, Kamis.

        Hasudungan mengatakan biji pala yang diekspor ke empat negara tersebut sebanyak 78 ton dengan sumbangan devisa sebesar 1,037 juta dolar Amerika Serikat (AS).

        Ekspor biji pala ini, katanya, menandakan bahwa produk unggulan Sulut sudah sangat diminati oleh negara-negara di dunia, apalagi di Eropa. Karena tidak mudah untuk masuk ke negara-negara bagian Eropa, harus memenuhi standar tertentu.

        "Dengan ini, tidak diragukan lagi, kualitas biji pala asal Sulut pasti sudah sangat diakui dunia," jelasnya.

        Biji pala diekspor ke Italia sebanyak 30 ton dengan sumbangan devisa sebesar 361.500 dolar AS, ke Jepang sebanyak 16 ton dengan nilai 300.900 dolar AS, Singapura 17 ton dengan nilai 195.500 dolar AS dan ke Belanda sebanyak 180.000 dolar AS.

        Hal tersebut, katanya lagi, harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala yang berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.

        Pala produksi Sulut bukan hanya diminati empat negara tersebut tetapi juga berhasil menarik minak pasar Afrika. "Minat tersebut ditandai dengan makin banyaknya permintaan ekspor pala dan bunganya ke berbagai negara di dunia, ini menunjukan mutu komoditas pala daerah ini cukup baik," ujarnya.

        Ia juga mengatakan pala Sulut yang banyak diekspor ke Eropa, Amerika, dan Afrika tersebut, berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud.

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024