Kendari  (Antara News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo pamitan kepada masyarakat Kendari, Sulawesi Tenggara, dan masyarakat Brondong, Lamongan, Jawa Tengah, di Kendari, Rabu.

"Hari Minggu (19/10) nanti saya tidak menjabat menteri lagi. Tolong dilanjutkan berbagai program pembangunan perikanan di daerah ini, terutama Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN)," katanya saat meluncurkan implementasi SLIN Kendari dan Brondong tahap pertama di Kendari.

Porgram SLIN yang digulirkan Kementerian Perikanan katanya, masih membutuhkan investasi yang cukup besar untuk bisa mengefektifkan pemanfaatan sumber daya perikanan di Indonesia.

SLIN tahap pertama yang mulai dibangun tahun 2014 di Kendari dan Brondong kata dia, menghabiskan dana sebesar Rp70 miliar.

"Dana sebesar ini digunakan membiayai pengadaan clod stroge berkapasitas 300 ton di Kendari, 400 ton di Brondong dan 1.500 di Yogyakarta serta 35 unit mobil," katanya.

Ke depan ujarnya, akan dibangun lagi SLIN di Papua, Maluku, Muluku Utara dan Jakarta dengan kapasitas cold stroge yang akan dibangun 10.000 ton dan 15.000 ton.

Melalui teleconfrens dari Kendari, Menteri Sharif meminta masyarakat Kendari dan Brondongan agar terus membangun komunikasi dengan dirinya mesti tidak menjabat menteri lagi.

"Untuk kemajuan pembangunan perikanan nasional dan kesejahteraan rakyat terutama para nelayan, saya selalu siap memberikan bantuan pemikiran mengenai strategi mengembangkan usaha didang industri perikanan," katanya.

Menurut dia, penerapan program SLIN akan berdampak pada terjaganya mutu, pasokan, ketersediaan, keterjangkauan dan kestabilan harga ikan bagi konsumen industri maupun rumah tangga.

Dengan begitu katanya, implementasi SLIN akan memperbaiki daya saing ekonomi sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesai secara keseluruhan.

Pewarta : Agus
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024