Kolaka  (Antara News) - Akibat kemarau panjang yang melanda Indonesia sejak beberapa bulan yang berdampak pada banyak sawah warga masyarakat yang mengalami kekeringan.

Seperti yang terjadi diwilayah bagian selatan Kabupaten Kolaka, sebanyak 12 ribu hektar lebih lahan sawah masyarakat yang mengalami kekeringan sehingga pihak Pemerintah khususnya dinas pertanian dan holtikultura melakukan pompanisasi untuk mengeliminir lokasi sawah warga yang dilanda kekeringan.

Kepala dinas pertanian Alva Talanipa yang dikonfirmasi,selasa membenarkan dari 12 ribu hektar lebih lahan warga 68 hektar diantaranya rusak parah akibat kekeringan.

"Sementara yang rusak ringan sekitar 259 hektar dan rusak sedang 73 hektar," katanya.

Menurutunya Wilayah terparah yang dilanda kekeringan adalah di Kecamatan Watubangga,Toari dan kecamatan Tanggetada sementara diwilayah lainnya hanya mengalami kekeringan sedang.

"Yang terparah memang di wilayah bagian selatan dari Kabupaten Kolaka," ungkapnya.

Alva Talanipa juga menjelaskan langkah dinas pertanian saat ini adalah mengusulkan permintaan bantuan kepada Pemerintah Pusat melalui pemerintah provinsi agar bibit padi milik warga yang dilanda kekeringan bisa digantikan saat musim tanam akan datang.

"Kami juga sudah mengusulkan kepada pihak pemerintah provinsi untuk memberikan kompensasi kepada para petani yang terkena puso namun besarannya kami tidak mengetahui karena dinas pertanian Kabupaten hanya mengusulkan saja," jelasnya.

Pihaknya juga berharap kepada para petani dimasa musim kekeringan ini pemanfaatan lahan sawah yang kering untuk ditanami palawija dan menyimpan hasil panen padi warga sambil menunggu musim kemarau ini selesai.

"Kami mengharapkan kepada petani agar penyimpan persediaan dan cadangan pangan agar tidak kekurangan akibat musim kemarau," ujar Alva Talanipa.

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024