Baubau   (Antara News) - Harga beras berbagai jenis di sejumlah pasar tradisional di Kota Baubau, Sulawesi tinggi (Sultra) tinggi.

Pantauan di Pasar Wameo, Kota Baubau Kamis, harga beras kepala di mencapai Rp525.000 per karung (ukuran 50 kilogram), sedangkan harga beras ciliwung seharga Rp470 ribu perkarung.

Sedangkan beras Bulog di pasar tersebut dijual seharga Rp425 ribu per karung, sedangkan di Kota Kendari beras Bulog dijual Rp380 ribu per karung.

"Harga berbagai kebutuhan pokok termasuk beras di sini (Kota Baubau-red) tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di Sultra karena hampir semua kebutuhan di kota ini didatangkan dari luar Kota Baubau," kata salah seorang pedagang beras di Psar Wameo, La Jumisa (45) Kamis.

Oleh karena berbagai kebutuhan pokok didatangkan dari luar Kota Baubau kata dia, maka setiap jenis barang dikenakan biaya angkutan yang cukup tinggi pula.

"Untuk menutupi biaya angkutan, kita para pedagang terpaksa menaikkan haarga penjualan barang," katanya.

Keterangan serupa juga disampaikan pedagang beras lainnya, Hamsiah (43).

Menurut dia, hampair semua kebutuhan pokok di kota Baubau, didatangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.

"Distribusi barang dari Massar dan Surabaya tersebut membutuhkan biaya angkutan yang cukup tinggi," katanya.

Tidak heran ujarnya, harga berbagai kebutuhan di Kota Baubau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga barang di kota-kota lain di Sultra.

"Harga beras di kota lain di Sultra seperti Kendari, paling tinggi Rp390 ribu per karung, sedangkan di sini (Kota Baubau-red) harga beras mencapai Rp525 ribu per karung ukuran 50 kilogram," katanya.


Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024