Jayapura  (Antara News) - Aktivisi dari   Solidaritas Korban Pelanggaran (SKP) HAM Papua, Peneas Lokbere mengatakan segera melaporkan kasus kematian mengenaskan Marthinus Yohame (MY), Ketua KNPB Sorong Raya, Papua Barat yang ditemukan tewas pada 26 Agustus 2014.

        "Kami akan adukan kasus ini. SKP HAM Papua akan menyurat ke pelapor khusus PBB Bidang Anti Penyiksaan dan Penghilangan Paksa Mr. Juan Ernesto Mendes," kata Peneas saat jumpa pers di Sekertariat KontraS di Padang Bulan, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa.

        Ia mengatakan dengan mengadukan kasus kematian MY kepada PBB, harapannya ada utusan khusus yang datang ke Papua untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa penculikan, penyiksaan dan pembunuhan aktivis Komite Nasioanal Papua Barat (KNPB) itu.

        "Dengan begitu, kasus ini mendapat perhatian luas. Kami juga mendesak pemerintah melalui aparat kepolisiannya untuk mengekkan hukum terlepas siapa korbannya," katanya.

        Peneas juga mengatakan SKP HAM Papua juga akan meminta bantuan lembaga-lembaga HAM Internasional, nasional dan lokal untuk mendesak pemerintah agar segera menseriusi masalah di Sorong, Papua Barat itu.

        "Polisi seharusnya bisa bekerja profesional sehingga tidak menimbulkan banyak persepsi. Karena kasus seperti ini sering terjadi tanpa ada penyelesaian yang konkrit," katanya.

        Sebelumnya, pada 24 Agustus 2014 dilaporkan adanya penemuan mayat dalam karung di perairan Pulau Nana di Sorong, Papua Barat oleh nelayan setempat.

        Mayat tersebut, oleh aktivis KNPB Sorong dipastikan MY yang dikabarkan hilang sejak 19 Agustus 2014.

        Kepolisian Sorong telah mengambil  langkah dengan meminta bantuan tim dari Pusat Laboraturium Forensik Makasar guna menyelidiki kasus tersebut.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor :
Copyright © ANTARA 2024