Kendari  (Antara News) - Perkembangan perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara pada triwulan kedua didorong oleh kontribusi komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan diikuti oleh konsumsi rumah tangga, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Dian Nugraha.

"Pada sisi penggunaan dan perkembangan perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih sama didorong oleh komponen PMTB sebesar 5,31 persen (yoy) dan diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 7,34 persen (yoy)," kata Dian Nugraha do Kendari, Selasa.

Pertumbuhan komponen PMTB mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu, yakni sebesar 16,39 persen, ujarnya.

Ia menambahkan hal tersebut disebabkan oleh kegiatan investasi atau konstruksi yang telah memasuki tahap realisasi awal.

Di samping itu, lanjut Kepala Perwakilan BI Sultra tersebut, proses pembangunan smelter yang masih berlangsung juga turut mendorong perkembangan komponen investasi.

"Sedang untuk pertumbuhan komponen konsumsi, dibentuk oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan yang positif,"ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pada triwulan kedua konsumsi pemerintah tercatat 1,27 persen sedangkan untuk konsumsi rumah tangga tercatat 9,79 persen.

Tingginya tingkat konsumsi rumah tangga didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan makanan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah.

Minimnya dampak inflasi yang terjadi di periode triwulan kedua 2014 juga diperkirakan menjadi, salah satu faktor yang mendukung meningkatnya aktifitas konsumsi masyarakat Sultra.

"Sedangkan untuk komponen ekspor Sultra pada triwulan kedua masih tumbuh negatif, yang disebabkan oleh pelarangan ekspor hasil tambang," ujarnya.

Ia menambahkan di sisi lain kinerja impor Sultra, pada triwulan kedua mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 5,47 persen.

Menurutnya hal tersebut sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan di sektor konstruksi. Meningkatnya aktivitas konstruksi fisik secara tidak langsung membuat aktivitas impor bahan material meningkat.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024