Kendari (Antara News) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara (Sultra), tahun ini mengirim 4.000 ton beras ke Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Bulog Divre Sultra, Ramli Hasan, di Kendari, Kamis mengatakan, Kota Palu adalah sasaran kedua pengiriman beras ke luar daerah setelah sebelumnya Bulog Sultra telah mengirim beras ke Manado, Sulawesi Utara.
"Tahun ini memang kami sudah mulai mengirim beras ke luar daerah, dan yang menjadi sasaran pertama adalah Manado, dan sasaran kedua adalah Palu," kata Ramli.
Ia mengatakan, kapal yang memuat beras 4.000 ton tersebut rencananya akan diberangkatkan ke Sulawesi Tengah pada 10 September mendatang.
Menurut Ramli, pengiriman tersebut karena stok beras yang dimiliki Bulog Sultra sudah melebihi dari kapasitas kebutuhan penyaluran raskin di daerah itu.
Kebutuhan beras untuk raskin di Sultra hanya sekitar 25.000 ton dalam setahun, sementara pengadaan beras lokal petani saat ini mencapai 45.000 ton per tahun.
Menurut Ramli, pengiriman beras ke luar daerah masih bisa bertambah tergantung tren pengadaan beras lokal petani, jika pembelian meningkat meningkat dari target 45 ribu ton, maka pengiriman beras ke luar daerah juga bisa ditambah.
"Artinya, Bulog Sultra saat ini sudah tidak menerima lagi beras dari luar daerah, karena produksi yang ada saat ini dari petani lokal sudah melebihi kebutuhan atau sudah surplus," katanya
Kepala Bulog Divre Sultra, Ramli Hasan, di Kendari, Kamis mengatakan, Kota Palu adalah sasaran kedua pengiriman beras ke luar daerah setelah sebelumnya Bulog Sultra telah mengirim beras ke Manado, Sulawesi Utara.
"Tahun ini memang kami sudah mulai mengirim beras ke luar daerah, dan yang menjadi sasaran pertama adalah Manado, dan sasaran kedua adalah Palu," kata Ramli.
Ia mengatakan, kapal yang memuat beras 4.000 ton tersebut rencananya akan diberangkatkan ke Sulawesi Tengah pada 10 September mendatang.
Menurut Ramli, pengiriman tersebut karena stok beras yang dimiliki Bulog Sultra sudah melebihi dari kapasitas kebutuhan penyaluran raskin di daerah itu.
Kebutuhan beras untuk raskin di Sultra hanya sekitar 25.000 ton dalam setahun, sementara pengadaan beras lokal petani saat ini mencapai 45.000 ton per tahun.
Menurut Ramli, pengiriman beras ke luar daerah masih bisa bertambah tergantung tren pengadaan beras lokal petani, jika pembelian meningkat meningkat dari target 45 ribu ton, maka pengiriman beras ke luar daerah juga bisa ditambah.
"Artinya, Bulog Sultra saat ini sudah tidak menerima lagi beras dari luar daerah, karena produksi yang ada saat ini dari petani lokal sudah melebihi kebutuhan atau sudah surplus," katanya