Kendari (Antara News) - Perguruan Institut Karate Do Indonesia (Inkai) Sulawesi Tenggara (Sultra) optimistis dapat memberi kontribusi karateka terbaik menghadapi babak kualifikasi PON XIX 2015.
Ketua Pengurus Daerah Inkai Sultra Dr.H Lukman Abunawas di Kendari, Rabu, mengatakan pembinaan karateka Inkai berjalan kontinyu di tingkat ranting atau klub-klub latihan.
"Inkai yakin dapat menyumbang atlet terbaik untuk memperkuat tim Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Sultra pada babak kualifikasi PON XIX 2015," kata Lukman Abunawas yang juga Sekretaris Provinsi Sultra.
Inkai menyarankan kepada pengurus Forki Sultra agar menggelar kejuaraan daerah sebagai ajang penjaringan karateka terbaik yang dipersiapkan menghadapi perebutan tiket PON XIX.
"Jujur saja karateka maupun pelatih jenuh jika tidak ada iven untuk mengukur perkembangan kemampuan selama berlatih. Di Sultra minim kompetisi," kata Lukman.
Sekretaris Forki Sultra Isnain mengatakan potensi karate Sultra sesungguhnya sama dengan daerah lain di Indonesia namun faktor pendukung meningkatkan prestasi, antara lain, kompetisi dan sarana latihan belum memadai.
"Karateka Sulsel, Jawa Timur, DKI dan Jabar cepat terorbit ke tingkat nasional karena keikutsertaan mereka pada iven-iven taraf nasional yang senantiasa dipantau PB Forki maupun Kementerian Olahraga," katanya.
Oleh karena itu, karateka Sultra harus kontinyu mengikuti iven tingkat nasional, mulai kategori yunior maupun senior karena jam terbang ikut menentukan kematangan seorang juara.
Ketua Pengurus Daerah Inkai Sultra Dr.H Lukman Abunawas di Kendari, Rabu, mengatakan pembinaan karateka Inkai berjalan kontinyu di tingkat ranting atau klub-klub latihan.
"Inkai yakin dapat menyumbang atlet terbaik untuk memperkuat tim Federasi Olahraga Karate Indonesia (Forki) Sultra pada babak kualifikasi PON XIX 2015," kata Lukman Abunawas yang juga Sekretaris Provinsi Sultra.
Inkai menyarankan kepada pengurus Forki Sultra agar menggelar kejuaraan daerah sebagai ajang penjaringan karateka terbaik yang dipersiapkan menghadapi perebutan tiket PON XIX.
"Jujur saja karateka maupun pelatih jenuh jika tidak ada iven untuk mengukur perkembangan kemampuan selama berlatih. Di Sultra minim kompetisi," kata Lukman.
Sekretaris Forki Sultra Isnain mengatakan potensi karate Sultra sesungguhnya sama dengan daerah lain di Indonesia namun faktor pendukung meningkatkan prestasi, antara lain, kompetisi dan sarana latihan belum memadai.
"Karateka Sulsel, Jawa Timur, DKI dan Jabar cepat terorbit ke tingkat nasional karena keikutsertaan mereka pada iven-iven taraf nasional yang senantiasa dipantau PB Forki maupun Kementerian Olahraga," katanya.
Oleh karena itu, karateka Sultra harus kontinyu mengikuti iven tingkat nasional, mulai kategori yunior maupun senior karena jam terbang ikut menentukan kematangan seorang juara.