Jakarta (Antara News) - Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno mengajak seluruh pihak yang sempat berseberangan dalam Pilpres 2014 untuk segera melakukan rekonsiliasi, yang dimulai dari diri sendiri.
"Kita harus rekonsiliasi. Rekonsoliasi itu terhadap diri sendiri dulu karena manusia diberikan nafsu baik dan nafsu jahat," kata Try Sutrisno seusai menghadiri acara Halal Bihalal Gerakan Pemantapan Pancasila, di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta, Selasa.
Pernyataan Try menyikapi fakta selama Pilpres 2014, di mana dua kubu pasangan capres-cawapres, baik partai politik, simpatisan, relawan, maupun masyarakat seolah-olah berseberangan. Keduanya sama-sama membela capres-cawapresnya dengan berbagai cara dan upaya.
Try mengajak pihak-pihak itu untuk melakukan rekonsiliasi demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia mengatakan rekonsiliasi pribadi harus dicapai terlebih dulu, untuk menghilangkan segala nafsu jahat yang muncul saat kontestasi Pilpres berlangsung. Setelah itu, kata dia, baru memulai rekonsiliasi antar sesama manusia, kelompok dan antar-partai.
"Bahkan setelah itu kita juga harus mengingat di alam semesta ini, khususnya Indonesia, jangan sampai kita merusak alam. Maka kita harus rekonsiliasi terhadap alam semesta, dan senantiasa berdamai dengan Tuhan," ujar dia.
"Kita harus rekonsiliasi. Rekonsoliasi itu terhadap diri sendiri dulu karena manusia diberikan nafsu baik dan nafsu jahat," kata Try Sutrisno seusai menghadiri acara Halal Bihalal Gerakan Pemantapan Pancasila, di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta, Selasa.
Pernyataan Try menyikapi fakta selama Pilpres 2014, di mana dua kubu pasangan capres-cawapres, baik partai politik, simpatisan, relawan, maupun masyarakat seolah-olah berseberangan. Keduanya sama-sama membela capres-cawapresnya dengan berbagai cara dan upaya.
Try mengajak pihak-pihak itu untuk melakukan rekonsiliasi demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia mengatakan rekonsiliasi pribadi harus dicapai terlebih dulu, untuk menghilangkan segala nafsu jahat yang muncul saat kontestasi Pilpres berlangsung. Setelah itu, kata dia, baru memulai rekonsiliasi antar sesama manusia, kelompok dan antar-partai.
"Bahkan setelah itu kita juga harus mengingat di alam semesta ini, khususnya Indonesia, jangan sampai kita merusak alam. Maka kita harus rekonsiliasi terhadap alam semesta, dan senantiasa berdamai dengan Tuhan," ujar dia.