Palu (Antara News) - Harga cengkih di pasaran saat ini tetap bertahan tinggi seperti sebelumnya disaat sedang berlangsungnya panen raya.

       "Saat ini panen raya cengkih di Tolitoli, yakni daerah penghasil cengkih terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah," kata Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) setempat, Rudi Zulkarnain di Palu, Minggu.

        Disaat panen raya, harga cengkih di pasaran tetap bertahan tinggi pada kisaran Rp150 ribu per kilogram.

         "Harga ini tertinggi selama ini," katanya.

        Menurut dia, petani cengkih benar-benar tersenyum, sebab harga cukup bagus.

        Kabupaten Tolitoli selama ini merupakan daerah penghasil cengkih terbesar di Sulteng dan hampir sebagian besar masyarakat di daerah itu adalah petani cengkih dan sisanya kakao dan tanaman pangan.

        Produksi cengkih Sulteng rata-rata sekitar 12.000 ton per tahun.

        Selain cengkih, harga komoditas perkebunan lainnya seperti kakao, biji kopi dan kopra juga masih tetap bertahan seperti sebelumnya.

        Harga kakao di tingkat pengumpul saat ini sekitar Rp33 ribu per kilogram, biji kopi robusta Rp27.000 per kilogram dan kopra Rp7.000 per kilogram.

        Cengkih dan kopra produksi petani Sulteng selama ini diperdagangkan ke Surabaya. Sementara kakao diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Singapura, Malaysia dan Tiongkok.

        Kakao tetap merupakan komoditas ekspor primadona Sulteng.

Pewarta : Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024