Gorontalo (Antara News) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi unsur Muspida seperti Wakapolda Gorontalo, Danlanal, dan Kepala Kejaksaan Tinggi melakukan inspeksi mendadak di sejumlah titik penambangan liar di Sungai Bulango, Kamis.

         Inspeksi ini menindaklanjuti laporan warga terkait penambangan liar galian C yang kondisinya kini kian meresahkan.

         Berdasarkan laporan warga, penambangan pasir dan kerikil oleh sejumlah perusahaan mengakibatkan kondisi aliran sungai sudah tidak beraturan.

         Di penambangan di Desa Keramat Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango, gubernur menemukan ada aktivitasa pekerja serta alat penghisap kerikil.

         Di tengah sungai ada beberapa tumpukan batu dan di beberapa bagian lain tampak seperti danau  kecil.

         Sementara di titik penambangan kedua, di Desa Bendungan Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango, juga ditemukan hal serupa.

         Gubernur mengajak penambang untuk berbicara mengenai kondisi sungai yang memprihatinkan.

         "Kita juga butuh pasir dan kerikil dalam pembangunan. Bisa dibayangkan kalau tidak ada ini, bagaimana mau bangun rumah, perkantoran dan jalan. Tapi tentu kita atur dan yang paling penting ada pengawasan supaya sungai tetap terjaga. Silahkan bekerja tapi jangan sampai sesuka hati yang justru merusak lingkungan," tukasnya.

         Lokasi penambangan di desa Ayula Selatan Kecamatan Bulango Selatan, terdapat aktivitas penggalian sungai yang lebih besar dari dua titik sebelumnya.

         Menindaklanjuti hasil temuan tersebut, Rusli meminta dinas terkait untuk mengundang para penambang termasuk dua kepala daerah di wilayah yang bersentuhan langsung dengan sungai tersebut yakni Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango.

         Pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan solusi terkait dengan penanganan para penambang termasuk mengenai nasib Sungai Bolango ke depan.

         Sungai Bulango sendiri merupakan sungai terpanjang di Provinsi Gorontalo. Sungai tersebut diprediksi dapat mengairi sekitar 3000 hektar lahan persawahan.

         Selain Bulango, juga terdapat Sungai Bone yang mampu mengairi sawah sekitar 2.000 hektare.

Pewarta : Oleh Debby Hariyanti Mano
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024