Kendari  (Antara News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) koalisi masyarakat anti korupsi Sulawesi Tenggara (Kompak-Sultra), lakukan sosialisasi bahaya ISIS kepada anggotanya, sebagai bentuk pencegahan akan masuknya paham Islam State of Iraq and Syria (ISIS) di daerah tersebut.

Ketua Dewan Pendiri LSM Kompak, P Firmansyah, di Kendari, Kamis, meminta kepada anggotanya untuk waspada terhadap penyebaran ideologi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di daerah itu.

"Harus ada langkah yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat agar dapat mencegah masuknya pamahaman Isis di Sultra, karena paham ISIS bertentangan dengan budaya masyarakat, yang penuh dengan toleransi," kata P Firmansyah.

Ia menambahkan bahwa untuk mencegah masuknya Isis di Sultra bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah atau TNI dan Polri, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya kelompok ISIS tersebut memiliki tujuan mendirikan Negara Islam, kelompok tersebut juga berupaya mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara, termasuk dengan cara kekerasan sekalipun.

"Upaya lain yang kami lakukan untuk mencegah penyebaran paham tersebut, yakni dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terutama mahasiswa guna melakukan pemantauan terhadap segala kemungkinan terkait ISIS,"ujarnya.

Peran mahasiswa kata Firmansyah sangat penting dalam mencegah masuknya kelompok Isis di daerah tersebut, karena masyarakat Sultra melihat mahasiswa sebagai pemuda yang memiliki kecerdasan dan pengetahuan.

Menurutnya mahasiswa harus lebih cerdas dalam memahami kemungkinan masuknya Ideologi Isis, agar dapat melakukan "proteksi" sedini mungkin. sebab salah satu target dari rekruitmen menjadi anggota isis adalah mahasiswa.

"Upaya Isis dalam merekrut anggota baru, perlu diwaspadai karena tujuan mereka memang menambah jumlah anggota, baik yang sifatnya permanen atau hanya sekadar simpatisan,"ujar P Firmansyah.

Ia menambahkan paham ISIS patut diwaspadai karena dalam mencapai tujuan menggunakan cara-cara kekerasan, bahkan terhadap sesama umat Islam sekalipun.

Menurutnya Cara kekerasan tidak dibenarkan dalam Islam dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga masyarakat juga perlu waspada.

Paham ISIS dapat memecah keutuhan umat Islam, karena ideologinya mengajarkan radikalisme, seperti aksi bom bunuh diri dan peperangan dengan siapa pun yang tidak sejalan dengan ideologi mereka. Bahaya lainnya organisasi ISIS dilihat dari kepentingan berbangsa dan bernegara adalah dapat merusak kesatuan Negari RI.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024