Palu (Antara News) - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Palu, Selasa, mulai teratasi setelah Pertamina setempat mulai mendistribusikan bahan bakar tersebut di sebagian besar SPBU.

        Beberapa hari sebelumnya, sebagian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Palu mengalami kekurangan stok sehingga banyak pemilik kendaraan kesulitan membeli bahan bakar.

        Pejabat pemasaran PT Pertamina (persero) Wilayah VII Makassar, Zulfirman mengatakan keterlambatan pasokan itu disebabkan faktor cuaca yang kurang bersahabat sehingga kapal pengangkut minyak dari Kalimantan menunda keberangkatan.

        Dampak dari keterlambatan pengiriman pasokan BBM itu, sebagian besar SPBU di Kota Palu selama tiga hari ini diserbu pemilik kendaraan yang menimbulkan antrean panjang hingga ratusan meter.

        Akibat langkanya premium tersebut, banyak penjual bensin eceran yang bermunculan di pinggir jalan di Kota Palu. Satu liter bensin eceran itu dijual hingga Rp10.000.

        Meski sebagian besar pasokan premium telah terpenuhi di SPBU namun masih ada SPBU yang mengalami kekosongan solar, seperti SPBU di Jalan I Gusti Ngurah Rai.

        Zulfirman juga mengimbau kepada masyarakat untuk membeli bahan bakar secukupnya agar stok BBM di SPBU tetap tersedia.

        "Jangan panik dengan membeli banyak BBM karena itu justru bisa memicu kelangkaan BBM," katanya.

        Meskipun stok BBM berkurang, Zulfirman mengatakan Pertamina tetap menjamin adanya stok premium, terutama di wilayah strategis seperti di SPBU yang berada di pintu masuk Kota Palu.

        "Jika premium kosong, masyarakat juga bisa membeli BBM nonsubsidi (pertamax) sambil menunggu stok bensin terpenuhi," katanya.

Pewarta : Oleh Riski Maruto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024