Kendari (Antara News) - Puluhan nelayan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara tidak melaut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di wilayah itu.

Salah seorang nelayan, Ahmad, di Kendari, Sabtu mengatakan kondisi kondisi cuaca dengan curah hujan yang cukup tinggi dua hari terkahir dan gelombang laut sangat tidak bersahabat, terutama di bagian laut Banda dan laut Arafuru.

"Kami ini tulang punggung keluarga, jadi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada saat melaut, kami memilih untuk tidak melaut,"ujarnya.

Ia menambahkan cuaca dengan gelombang tinggi disertai angin kencang harus diwaspadai. hal itu dilakukan sebagai bentuk kesadaran akan keselamatan.

Kekosongan waktu dimanfaatkan para nelayan untuk memperbaiki alat tangkap berupa jaring dan alat pancing bahkan ada sebagian dari mereka yang memperbaiki perahu, mulai dari dicat dan menempel kalau ada bagian kapal yang bocor.

Hal senada juga dikatakan salah seorang nelayan, Ibe, bahwa untuk mengisi waktu kosong ia manfaatkan untuk memperbaiki perahu dan alat tangkap miliknya.

"Kami berdoa semoga cuaca buruk ini cepat berakhir agar kami bisa melaut kembali, sehingga dapat menafkahi keluarga,"ujarnya.

Ia menambahkan unttuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari, ia tetap mencari ikan di sekitar selat dan teluk kendari.

Ditempat terpisah Kepala Syahbandar Kendari, Takwin, mengatakan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada nelayan, mengingat ketinggian gelombang sebagaimana yang diinformasikan BMKG Kendari berkisar 2 - 5 meter.

"Di perairan kepulauan Wakatobi ketinggian gelombang sudah mencapai 3-4 meter, termasuk di perairan sisi Selatan dan Timur Sulawesi Tenggara, serta perairan sisi Timur Laut Arafuru,"ujarnya.

Ia menambahkan Gelombang tinggi hingga 5 meter terjadi di wilayah perairan laut Banda, laut Arafuru bagian Tengah dan perairan Kepulauan Tanimbar.

Pewarta : Oleh La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024