Manado (Antara News) - Gubernur Sulut, Dr Sinyo H Sarundajang mengatakan, diperlukan keberanian, komitmen tinggi semua stakeholder untuk merubah cara pandang melihat bunga bukan hanya sebagai hobby ataupun hiasan, tetapi lebih dari itu bunga merupakan sumber devisa.

         Gubernur mengatakan hal itu ketika memberikan sambutan pada acara Tournament of Flower dalam rangka Tomohon Internasional Flower Festival 2014 di Kompleks Pertokoan Pusat Kota Tomohon, kata Kabag Humas Setda Provinsi Sulut Dr Jemmy Kumendong di Manado, Sabtu.

         Acara tersebut dihadiri Wali Kota Tomohon, Jimmy F. Eman, Kapolda Sulawesi Utara, Brigjen Pol Jimmy Palmer Sinaga dan pejabat teras instansi pemerintah terkait serta para undangan dan masyarakat memadati putas perkotaan kota tersebut.  
    Tournament itu diikuti 38 peserta terdiri dari Amerika Serikat dan Rusia, Kabupaten/Kota diluar Sulut dan di Sulut, BUMD dan BUMN, Perbankan dan lain-lain. Para peserta menampilkan ikon masing-masing, dihias bunga produk petani Kota Tomohon seperti bunga kerkely, aster, marygold dan lain lain.

         Menurut Gubernur Sarundajang, dikutip Kabag Humas Kumendong, bunga dapat memberikan nilai tambah ekonomi sangat signifikan bagi masyarakat.

         Pemerintah Provinsi Sulut berkomitmen dan memberikan dukungan terhadap pengembangan industri florikultura di Kota Tomohon, kàrena dianggap mampu memberi makna dan warna bagi pengembangan dan kemajuan pariwisata di Sulut sehingga dapat lebih dikenal di dunia internasional.

         Pada kesempatan itu Sarundajang memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Kota Tomohon yang telah mampu menggelar iven pariwisata berskala internasional dengan berbasiskan keunggulan bunga lokal, pada gilirannya diharapkan mampu menggairahkan dan memajukan dunia pariwisata Sulut.

         Kegiatan tersebut diharapkan akan mampu memberikan peningkatan ekonomi masyarakat lokal, kata Gubernur Sarundajang.

Pewarta : oleh Jootje Kumajes
Editor :
Copyright © ANTARA 2024