Kendari (Antara News) - Dua putra asal Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk kandidat menteri pemerintahan Joko Widodo-Mohammad Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang saat ini tengah dipublikasikan dalam web site www.kabinetrakyat.org.
"Tim Jokowi - JK saat ini tengah meminta tanggapan dari rakyat melalui www.kabinetrakyat.org mengenai para kandidat menteri itu. Bagi rakyat yang mendukung para kandidat kabinet itu, dapat mengirimkan dukungannya melalui web site yang dibuat tim Jokowi-JK itu," kata aktivis LSM di Sultra, Idris Mandati di Kendari, Selasa.
Menurut dia, dua putra terbaik Sultra yang masuk kandidat menteri Jokowi - JK periode 2014-2019 tersebut yakni Hugua, Bupati Wakatobi dan Erwin Usman, adovokat di Jakarta.
Di dalam web site kabinetrakyat.org tersebut kata dia, Hugua diposisikan sebagai kandidat Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkan Erwin Usman dinominasikan sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
"Kita harapkan, dua putra asal Sultra itu bisa terakomdir jadi menteri pada kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019, minimal salah satu dari keduanya ada yang lolos jadi menteri," katanya.
Ia mengatakan, sejak web site kabinetrakyat.org tersebut dapat diakses publik Sabtu (2/8), dukungan rakyat yang mengalir terhadap Hugua untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan sudah mencapai 751 orang. Sedangkan dukungan terhadap Erwin Usaman untuk menjadi Menteri Lingkungan Higup kata dia, sudah mendekati angka 1000 orang.
"Rakyat Sultra sangat antusias memberikan dukungan kepada kedua kandidat menteri asal Sultra itu, karena sejak Indonesia merdeka hingga sekarang belum satu pun putra asal Sultra yang menduduki jabatan menteri," katanya.
Menurut Idris, Hugua yang saat ini menjabat bupati Wakatobi, sangat layak menduduki jabatan menteri.
Dalam berbagai kesempatan menjadi pemateri dalam seminar, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional, Hugua selalu menyerukan revolusi biru.
"Revolusi biru dalam pandangan Hugua, memanfaatkan potensi sumber daya kelautan sebagai sumber kehidupan masyarakat secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan," katanya.
Demikian pula dengan Erwin Usman yang kini menjadi advokat di Jakarta, lebih banyak bergelut di bidang lingkkungan hidup.
Bahkan tidak jarang, Erwin harus mengalami tindak kekerasan dari aparat karena menentang pengrusakan lingkungan secacar semena-mena.
"Saya kira kedua tokoh muda asal Sultra itu sangat layak menduduki jabatan menteri. Keduanya, sangat kompoten di bidang jabatan menteri yang diposisikan," katanya.
"Tim Jokowi - JK saat ini tengah meminta tanggapan dari rakyat melalui www.kabinetrakyat.org mengenai para kandidat menteri itu. Bagi rakyat yang mendukung para kandidat kabinet itu, dapat mengirimkan dukungannya melalui web site yang dibuat tim Jokowi-JK itu," kata aktivis LSM di Sultra, Idris Mandati di Kendari, Selasa.
Menurut dia, dua putra terbaik Sultra yang masuk kandidat menteri Jokowi - JK periode 2014-2019 tersebut yakni Hugua, Bupati Wakatobi dan Erwin Usman, adovokat di Jakarta.
Di dalam web site kabinetrakyat.org tersebut kata dia, Hugua diposisikan sebagai kandidat Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkan Erwin Usman dinominasikan sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
"Kita harapkan, dua putra asal Sultra itu bisa terakomdir jadi menteri pada kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019, minimal salah satu dari keduanya ada yang lolos jadi menteri," katanya.
Ia mengatakan, sejak web site kabinetrakyat.org tersebut dapat diakses publik Sabtu (2/8), dukungan rakyat yang mengalir terhadap Hugua untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan sudah mencapai 751 orang. Sedangkan dukungan terhadap Erwin Usaman untuk menjadi Menteri Lingkungan Higup kata dia, sudah mendekati angka 1000 orang.
"Rakyat Sultra sangat antusias memberikan dukungan kepada kedua kandidat menteri asal Sultra itu, karena sejak Indonesia merdeka hingga sekarang belum satu pun putra asal Sultra yang menduduki jabatan menteri," katanya.
Menurut Idris, Hugua yang saat ini menjabat bupati Wakatobi, sangat layak menduduki jabatan menteri.
Dalam berbagai kesempatan menjadi pemateri dalam seminar, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional, Hugua selalu menyerukan revolusi biru.
"Revolusi biru dalam pandangan Hugua, memanfaatkan potensi sumber daya kelautan sebagai sumber kehidupan masyarakat secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan," katanya.
Demikian pula dengan Erwin Usman yang kini menjadi advokat di Jakarta, lebih banyak bergelut di bidang lingkkungan hidup.
Bahkan tidak jarang, Erwin harus mengalami tindak kekerasan dari aparat karena menentang pengrusakan lingkungan secacar semena-mena.
"Saya kira kedua tokoh muda asal Sultra itu sangat layak menduduki jabatan menteri. Keduanya, sangat kompoten di bidang jabatan menteri yang diposisikan," katanya.