Kendari  (Antara News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kendari Sulawesi Tenggara mencatat inflasi provinsi ini mencapai 1,82 persen selama bulan Juli 2014 disebabkan adanya kenaikan harga berbagai kelompok sandang dan bahan makanan.

"Kenaikan inflasi yang tergolong cukup tinggi itu peningkatan harga di Kota Kendari yang dipicu besarnya permintaan pasar jelang momentum selama bulan Suci Ramadhan hingga Lebaran," kata Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho di Kendari, Senin.

Ia mengatakan. angka inflasi tersbut Kota Kendari berdapa pada posisi daerah yang tengah dibanding dibeberapa provinsi kulu 2,92 persen. sementara inflasi nasional sebesar 0,93 persen.

Kondisi itu, ungkap Adi, sekaligus membuktikan bahwa kinerja perekonomian di Sultra, walau mengalami pengaruh namun tidak pada posisi yang mengkwatirkan dan dalam batas yang wajar.

Apalagi, sejak masa kampanye Pilprese hingga pelaksanaan Pilpres 2014 berlangsung di berbagai daerah di Indonesia situasi perekonomian tetap tumbuh positif.

"Selain juga pemerintah telah melakukan berbagai upaya saat menjelang puasa Ramadhan melaksanakan Operasi Pasar (OP) ke sejumlah daerah sehingga daya beli masyarakat yang tergolong kurang mampu bisa membeli dengan harga yang sedikit murah dibanding yang ada dipasar," ujarnya.

Adi menambahkan, inflasi tahun kalender Januari-Juli 2014 yaitu 2,34 persen, Inflasi (year on year) 1,42 persen.

Andil inflasi yang tertinggi terjadi pada bahan makanan, perumahan, transfortasi, air, listrik, gas, bahan bakar, sandang dan kesehatan.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024