Kendari (Antara News) - Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Arkian Lubis mengimbau seluruh elemen masyarakat agar mengabaikan ajakan menggelar aksi unjukrasa atau demonstrasi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait penetapan hasil pemilihan presiden.

"Saya menerima laporan adanya pesan singkat melalui telepon genggam yang berisi ajakan menggelar aksi unjukrasa atau demonstrasi terkait hasil pilpres ke kantor KPU," kata Kapolda Arkian di Kendari, Kamis.

Pengirim pesan singkat tersebut patut dicurigai sebagai provokator atau penghasut karena tidak menyebutkan secara jelas identitas dan alamat organisasi penanggung jawab aksi.

Kepolisian dan TNI komitmen memberikan perlindungan kepada warga negara dan sebaliknya tegas mengambil tindakan terhadap oknum yang melanggar ketentuan perundang-undangan.

Siaga I sudah dicabut atau turun ke siaga II. Tetapi aparat TNI dan Kepolisian bersama-sama dalam satu pos pengamanan menyambut lebaran Idul Fitri dengan sandi "Operasi Ketupat 2014".

"Kesadaran masyarakat Sultra tentang pentingnya keamanan dan kedamaian sudah tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pasca pilpres situasi aman dan kondusif," kata Kapolda Arkian didampingi sejumlah pejabat utama Polda setempat.

Tetapi, kewaspadaan terhadap oknum yang sengaja membuat gaduh masyarakat harus tetap dijaga karena mungkin saja ada oknum yang memanfaatkan situasi politik pasca penetapan pemenang pilpres melakukan teror.

"Harapan kita semua hidup dalam suasana aman dan damai sehingga bebas menjalankan aktivitas keseharian untuk mewujudkan kesejahteraan," kata Kapolda Arkian usai memantau pos pengamanan lebaran di Kendari, Kamis.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024