Kendari  (Antara News) - PLN Area Kendari, Sulawesi Tenggara menghimbau masyarakat untuk tetap melakukan penghematan pemakaian energi listrik pada jam-jam tertentu.

General Manajer PLN Kendari, Muhammad Ikhwan Fahri di Kendari, Kamis mengatakan, solusi penghematan listri yakni memastikan telah mematikan seluruh peralatan listrik di rumah sebelum ditinggal mudik lebaran ataupun ditinggal shalat tarawih.

Menurut Ikhwan Fahri, kondisi daya pembangkit pada sistem kelistrikan di PLN area Kendari yang meliputi sistem Kendari, Kolaka, Lambuya, Kolaka Utara dan sistem Bombana masih dinilai memadai, walaupun sistem Kendari daya mampunya hanya sedikit di atas proyeksi beban puncak.

"Kondisi sistem Kendari saat ini adalah daya mampu mencapai 68 MW dan beban puncak kisaran 66 MW, sehingga pasokan listrik untuk pelanggan umum masih diperkirakan aman," ujaranya.

Walaupun, lanjut dia, khusus menjelang Idul Fitri 1435 hijriah diperkirakan terjadi peningkatan beban listrik pada malam Idul Fitri (takbir), namun pada siang hari maupun hari selanjutnya sampai dengan hari kerja beban dan pemakaian listrik diperkirakan menurun.

Ia mengatakan, dengan kondisi listrik di area PLN Kendari yang masih dominan menggunakan BBM (HSD dan MFO) maka harga jual listrik per KWh masih dijual rata-rata Rp891,24/KWh. Kemudian biaya pokok penyediaan listrik per KWh Rp2.911,09/KWh sehingga mengalami defisit penjualan per KWh rata-rata minus Rp2.019,85/KWh.

Ditambahkannya bahwa perkiraan omzet penjualan per KWh tahun Rp517.000.000 KWh, sementara defisit yang menjadi beban subsidi litrik per tahun minus Rp1.044.262.450.000.

"Ini berarti bahwa bila tidak ada perubahan tarif listrik di wilayah kerja PLN Area Kendari yang menjadi beban keunagan negara mencapai lebih dari Rp1 triliun dalam setahun, belum termasuk wilayah kerja PLN area Baubau," katanya.

Maka dari itu, pemerintah memandang pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA identik dengan kelompok masyarakat yang masih perlu mendapatkan subsidi listrik.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024