Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Balai Pengelola Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (BP TNRAW) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjajaki peluang kerja sama untuk mengembangkan potensi keparawisataan di kawasan taman nasional itu.

Bupati Konawe Selatan Imran di Kendari, Rabu, mengatakan, keanekaragaman sumber daya flora dan fauna yang dimiliki TNRAW dapat menarik perhatian wisatawan dan investor di dalam dan luar negeri.

Sejumlah potensi yang terkandung di TNRAW adalah padang savana, hutan mangrove, dan Gunung Watumohai yang masih memiliki kondisi alamiah, baik flora dan fauna.

Beberapa ragam flora yang hidup pada ekosistem TRAW itu antara lain tanaman teratai akar kuning, anggrek bulan ambon, dan beberapa jenis fauna unik dan langka seperti hewan rusa, anoa, kera hitam, buaya dan sekitar 200 jenis burung.

"Potensi inilah yang dijajaki oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melakukan kerja sama dengan pihak Balai TNRW untuk dikembangkan menjadi areal wisata," ujarnya.

Ia mengatakan, pihak Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan dan Balai TNRAW menggelar pertemuan untuk mempresentasikan potensi kawasan taman nasional yang membentang di Kabupaten Konawe Selatan, Bombana, Kolaka dan Kolaka Timur itu.

Pada pertemuan kedua pihak tersebut Bupati Konawe Selatan Imran didampingi Sekda Rustam Silondae, Kepala Bappeda Arsalim Arifin, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muh Hisrah, Kepala Dinas Kehutanan Jeni, Kepala BLH Edwin Koodo, Kepala Dispenda Dr Sahlul dan Kepala Bagian Humas Muh Yusuf.

Sedangkan pihak Balai TNRW diwakili dua pejabatnya masing-masing Rahmat Budianto dan Bernadus Agus Hartanto.

"Pertemuan perdana ini memberikan harapan, baik pemerintah daerah maupun pihak Balai TNRW untuk bekerjasama mengembangkan potensi wisata yang ada di TNRW," kata Imran.

Menurut Imran, pengembangan potensi TNRAW di sektor pariwisata diyakini akan menjadi perhatian Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Pemerintah daerah tentunya akan membantu menjaga dan melestarikan kekayaan potensi cagar alam, flora dan fauna yang ada di dalam kawasan TNRW itu," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, beberapa waktu lalu, padang savana yang menjadi ciri khas TNRAW menjadi lokasi `shotting` pembuatan Film Timnas Garuda U-19.

"Dengan pengambilan gambar lokasi ini untuk pembuatan film tersebut juga sudah bagian dari memperkenalkan kepada nasional bahwa betapa indahnya panorama alam, flora dan dan fauna yang ada di kawasan ini," ujar bupati Konawe Selatan dua periode ini.

Imran berharap ke depan tidak menutup kemungkinan lokasi TNRAW itu akan menjadi tempat kegiatan `shotting` untuk film-film nasional lainnya.

Sementara itu, perwakilan Balai TNRAW Rahmat Budianto menyambut baik kerja sama pengembangan potensi kawasan taman nasional menjadi kawasan wisata masa depan.

Ia menjelaskan, sejumlah potensi yang sudah dikembangkan dan telah menjadi pusat perhatian wisatawan di taman nasional, antara lain ekosistem rawa yang memiliki luas 11.488 hektar terdapat jenis ikan air tawar seperti ikan gabus, lele, sepat, karper, borubi, belut dan berbagai jenis burung air.

"Yang tidak kalah indahnya adalah bunga teratai dan berbagai jenis anggrek," ujarnya.

Menurut dia, lokasi Taman Nasional dengan sejuta potensi wisata tersebut juga selama ini telah menjadi tempat bagi wisatawan untuk melakukan rekreasi dan pendidikan alam bagi pelajar, perkemahan, `out bond`, dan kegiatan fotografi serta pemancingan.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024