Jakarta (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan semua pihak bersikap bijak dan arif dalam menghadapi hasil pilpres yang akan diumumkan pada 22 Juli oleh Komisi Pemilihan Umum sehingga tidak menjadikan demokrasi mundur kembali.
Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam buka bersama pimpinan Dewan Perwakilan Daerah yang juga dihadiri pimpinan lembaga negara lainnya di Kediaman Ketua DPD Irman Gusman, Jakarta, Senin, terutama menyerukan kepada empat pihak yang akan terlibat secara intens.
Empat pihak itu yaitu Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon presiden pasangan nomer urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomer urut 2 Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK).
"Saya sungguh berharap KPU (Komisi Pemilihan Umum), MK (Mahkamah Konstitusi), pasangan capres nomer 1 Pak Prabowo - Pak Hatta dan capres nomer urut 2 Pak Jokowi dan Pak JK, itu betul-betul dengan penuh tanggung jawab kepada bangsa dan negara bisa menyikapi dengan tepat dan arif," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono juga didampingi Wakil Presiden Boediono bersama istrinya, Herawati Boediono, beserta sejumlah menteri.
Presiden Yudhoyono menegaskan, pihak-pihak yang menang tidak berlaku arogan dan begitu pula pihak yang kalah juga tidak perlu bersedih secara mendalam dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Siapapun yang akan memenangkan pemilihan presiden tersebut, menurut Presiden Yudhoyono juga merupakan kemenangan rakyat yang telah melaksanakan hak politiknya guna membangun iklim demokrasi yang lebih baik.
Presiden menyerukan perselisihan terkait penggitungan suara diselesaikan secara konstitusional melalui Mahkamah Konstitusi.
Dengan demikian, demokrasi yang tumbuh akan semakin dewasa dan matang, dan tidak kembali mundur ke belakang.
Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam buka bersama pimpinan Dewan Perwakilan Daerah yang juga dihadiri pimpinan lembaga negara lainnya di Kediaman Ketua DPD Irman Gusman, Jakarta, Senin, terutama menyerukan kepada empat pihak yang akan terlibat secara intens.
Empat pihak itu yaitu Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), calon presiden pasangan nomer urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomer urut 2 Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK).
"Saya sungguh berharap KPU (Komisi Pemilihan Umum), MK (Mahkamah Konstitusi), pasangan capres nomer 1 Pak Prabowo - Pak Hatta dan capres nomer urut 2 Pak Jokowi dan Pak JK, itu betul-betul dengan penuh tanggung jawab kepada bangsa dan negara bisa menyikapi dengan tepat dan arif," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono juga didampingi Wakil Presiden Boediono bersama istrinya, Herawati Boediono, beserta sejumlah menteri.
Presiden Yudhoyono menegaskan, pihak-pihak yang menang tidak berlaku arogan dan begitu pula pihak yang kalah juga tidak perlu bersedih secara mendalam dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Siapapun yang akan memenangkan pemilihan presiden tersebut, menurut Presiden Yudhoyono juga merupakan kemenangan rakyat yang telah melaksanakan hak politiknya guna membangun iklim demokrasi yang lebih baik.
Presiden menyerukan perselisihan terkait penggitungan suara diselesaikan secara konstitusional melalui Mahkamah Konstitusi.
Dengan demikian, demokrasi yang tumbuh akan semakin dewasa dan matang, dan tidak kembali mundur ke belakang.